Surya kembali tak hadir pagi ini. Pagi yang seharusnya milik sang Surya berganti di miliki oleh rintikan air hujan. Selepas mengaji Amira meletakkan Al Qur'an di meja, dan tak sengaja mata itu tertuju pada Al Qur'an hijau alpukat pemberian ayah Azam. Amira membuka perlahan demi perlahan, kertasnya halus sekali, wangi, dan tulisannya pun jelas. Suara hati Amira Melantunkan sholawat dan bersyukur dapat menikmati indahnya Kalam Allah. Amira menatap Al Qur'an tersebut lekat lekat. Ia teringat oleh laki laki yang ia idamkan. Laki-laki yang mampu mengusik hatinya. Namun sayang, karena banyak kesibukan saat pandemi ini. cinta itu tetap melekat, tetapi wajah tampannya lupa tuk di ingat.