Saat itu seperti biasa, Amira duduk di ambang jendela, masih menggunakan gamis tercantik setelah ulang tahunnya. Ia menikmati senja yang kian akan menghilang berganti bintang. Pikiran Amira pun teringat pada anak kecil dengan rambut ikalnya itu.
Ini rasa rindu yang datang tanpa ku minta. Saat ku tatap matanya, hatiku yang kacau berubah menjadi salju yang lembut, melihat wajahnya yang lugu, teringat pada kertas putih polos itu.
Batin Amira sambil memandang kertas putih di meja belajarnya.