sedih atau senang?

614 60 6
                                    


Dannia membuka mata nya perlahan. Nampak asing sekali. Kepalanya terasa sangat pusing dan sakit. Ada 3 orang di hadapannya. Tapi siapa?

"Alhamdulillah, kamu sudah sadar, nak."

"Alhamdulillah ya Allah, akhirnya lo sadar juga dan."

"Alhamdulillah, doa kalian terkabul."

Dannia menatap keheranan. Mereka siapa?

"Bentar, mamah panggil dokter dulu."

Mamah Dannia pun segera memanggil dokter. Dannia masih saja keheranan. Dannia menatap sekelilingnya gusar. Seorang dokter masuk kedalam ruangan dan memeriksa Dannia.

"Dokter, saya dimana?"

"Kamu di rumah sakit, nak. Kamu kemarin mengalami kecelakaan yang agak parah. Tapi kemaren kamu sudah sadar lalu pingsan lagi." Ujar sang dokter.

"Tapi mereka siapa, dok?" Ujar Dannia sambil menunjuk ketiganya.

Mamah Dannia, Abun, dan Alin pun jadi kebingungan. Mereka saling tatap, berikutnya menatap ke dokter.

"Dok?"

"Dia orang tua kamu. Apa kamu tidak ingat, Dannia?" Ujar sang dokter.

Dannia berfikir. Ia tidak pernah melihat mereka sebelumnya. Mereka siapa?

Dannia menggeleng.

Sontak membuat seisi ruangan terkejut bukan main. Mamah Dannia hampir menangis. Abun masih melongo tidak percaya. Sementara Alin masih menenangkan keduanya.

🍓🍓

*3 hari kemudian.

Dannia hari ini sudah diperbolehkan pulang oleh dokter. 3 hari kemarin di manfaat kan mereka untuk mencoba mengembalikan ingatan Dannia. Namun nihil, Dannia tetap tidak ingat pada mereka. Hari ini Abun ingin mengajak Dannia ke Pantai, guna membuat Dannia lebih senang dan tidak stress.

Mereka sudah sampai di Pantai. Angin sepoi sepoi menyambut mereka dengan ramah. Ombak ombak sedang saling berlomba lomba untuk mencapai bibir Pantai. Senyum Dannia terukir dengan indah, membuat siapa saja melihat Dannia merasa insecure, ya aku juga si.

"Suka, Dan?" Tanya Abun.

"Suka banget!" Jawab Dannia antusias.

Abun tersenyum mendengar jawaban Dannia. Baru kali ini Abun melihat Dannia sesenang ini. Melihatnya seperti ini, Abun jadi mengingat pesan mamah Dannia padanya.

/flashback on/

"Bun, mamah punya satu permintaan boleh?"

"Apa, mah?"

"Kondisi Dannia kan sedang kaya gini. Mamah takut Dannia kenapa napa. Untuk sementara ini, bolehkan kamu.."

Mamah Dannia menggantungkan perkataan, lalu menghela nafasnya.

"Jadi pacarnya Dannia? Biar dia ngga kenapa napa. Mamah khawatir banget." Ujarnya penuh harapan.

/flasback off/

Apapun gue bakal lakuin biar ingatan Dannia balik. Batin Abun.

"Abuun! Ayo main air!"

"Tapi kita ga bawa baju ganti, Dan." Cegah Abun.

"Gapapa! Ayo ish!" Ucap Dannia kemudian menggandeng tangan Abun untuk ikut bersamanya. Abun yang di gandeng tangannya hanya pasrah.

Ombak hari ini terlihat stabil, tidak pasang dan tidak surut. Dannia memercikkan air kepada Abun. Abun pun tersenyum lalu membalas memercikkan air kepada Dannia.

"Abunn! Jadi basah, kan!"

"Hehehe, maaf Dan. Lo sih duluan."

Tidak terima diperlakukan seperti itu, Dannia malah mengguyur Abun dengan air laut. Abun yang belum siap dengan serangan mendadak dari Dannia menjadi basah kuyup.

"Dannn! Sini lo!" Ujar Abun.

Dannia memeletkan lidahnya, mengejek Abun. Kemudian ia berlari menjauhi Abun. Abun yang kegeraman lalu mengejar Dannia. Lalu terjadilah adegan kejar kejaran seperti di film India.

Setelah mengejar jauh, akhirnya Abun bisa menangkap Dannia dengan memeluknya. Dannia tersentak, perlahan ia pun menerima pelukan dari Abun.

"Jangan tinggalin gue ya, Bun. Gue sayang sama, lo."

"Iya, Dan. Gue juga sayang sama lo."

"I love you, Abun Sungkar."

"I love you too, Dannia Salsabilla."

🍓🍓

Heyyoww🥰

Gimana nih part uwu nya?😂

semoga nge-feel ya manteman🥰

Ayo semangatin aku dengan vote yaa!🥰💛

20+ vote? Lanjut!

Thx🥰🥰


First Love With Him?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang