jalan jalan

679 59 5
                                    


"Assalamu'alaikum, Pacar."

"Ihh apaan si, Bun!" Jawab Dannia malu malu.

"Jawab salam dulu."

"Wa'alaikumussalam, pacar." Jawab Dannia.

"Udah ah, malu di liatin mamah."

"Ihh gapapa dong, ya ga mah?" Tanya Abun kepada Mamah Dannia

"Iya dong, masa ngga boleh."

Dannia yang jadi bahan ceng-cengan pun tersipu malu. Dannia pun mengajak Abun duduk di teras. Dannia bangkit untuk pergi ke dapur mengambil minuman, namun langkah nya di cegat oleh Abun.

"Mau kemana? Gausah ngambil air."

Dannia terheran, "loh, kenapa?"

"Kan kita mau pergi. Udah sana 10 menit buat siap siap. Gausah cantik cantik nanti di lirik cowo lain kan bahaya."

"ABUNN IHH STOP!"

"Iya Dan, bercanda. Sok sana."

Dannia kemudian pergi ke kamarnya. Ia gugup setengah mati. Biasanya Abun akan memberitahu jika ingin pergi, namun ini tidak.

Dadakan cuy!

*yang ga paham gausa nangis.

Dannia mengganti pakaiannya. Ia menggunakan hoodie berwarna putih dipadukan dengan celana panjang berwarna hitam. Rambutnya dibiarkan tergerai indah. Dannia juga menyemprotkan sedikit parfum dan juga sedikit memoles mukanya dengan bedak bayi. Agar tidak pucat,ia memoleskan sedikit lipbalm. Emang cewek tu ribet.

Dannia melihat pantulan dirinya di cermin. Dannia sedikit merapikan rambutnya. Setelah dirasa rapih, Dannia segera turun ke bawah, menuju Abun.

"Akhirnya tuan putri selesai dandan." Ujar Abun dengan raut wajah geram.

"Aku ngga dandan, ko. Cuma pake bedak bayi sama lipbalm doang."

"Yaudah deh. bentar ya, ijin dulu sama mamah."

Abun pun menghampiri mamah Dannia, bermaksud ingin mengajak Dannia keluar. Setelah mendapat persetujuan, Abun dan Dannia segera pergi jalan jalan.

🍓🍓🍓

Disinilah mereka.

Yups, pasar malam.

Pasar malam menjadi destinasi yang banyak sekali dituju oleh para kalangan, baik kalangan muda maupun tua. Buktinya banyak ibu ibu yang membawa anak serta rekan saudara kesini. Banyak juga para remaja yang sedang membucin dengan pacarnya, sama dengan yang di lakukan oleh Abun dan Dannia.

"Tunggu sini bentar."

Abun melangkah pergi menuju pedagang permen kapas. Ia membeli 2 permen kapas untuk nya dan Dannia. Setelah membayar, Abun kembali kepada Dannia.

"Nih."

"Aduh sweetnya pacarku." Goda Dannia.

"Apaan si, Dan! Malu ah!" Ucap Abun pura pura merajuk.

Dannia tertawa sembari menabok bahu Abun pelan.

"Dan, katanya kalo cewe senyum itu dia ngerasa tenggorokannya ada yang gerak gerak gitu, coba coba."

Dannia tersenyum ke arah Abun, "Lah aku ngga ngerasa gitu."

"Ngga ada ya? Yaudah deh gapapa. Aku cuma pengen liat kamu senyum doang." Goda Abun.

Dannia salah tingkah. Pipinya pun memerah karena malu dan senang.

Dannia menggeplak Abun, "Apaan sih Bun! Maluuu!"

First Love With Him?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang