rencana

725 53 0
                                    

Hancur.

Seperti itu keadaan kelas Dannia. Meja dan kursi berjatuhan, buku di rak sudah terbang, papan tulis copot, vas bunga pecah. Nampaknya hanya AC kelas yang utuh, tak di rusak ataupun disentuh oleh Dannia.

"Astaghfirullah, Dannia!" Pekik Aisyah.

Zara dan Aisyah terkejut melihat keadaan kelas mereka. Dannia menoleh, kemudian ia duduk di bangkunya. Zara dan Aisyah segera menghampiri Dannia.

"ISTIGHFAR LU MAEMUNAH!" Ucap Zara ngegas.

"Liat seisi kelas." Zara menunjuk sekeliling, "Itu gara gara lo, Dannia Salsabilla! Astaghfirullah!"

"Kita harus beresin sebelum guru dateng, berabe kalo guru tau." Ucap Aisyah menengahi.

Dannia menyetujui usul Aisyah. Ia bangkit dari tempat duduknya. Zara mengalah. Dari pada berdebat panjang lebar, lebih baik ia membantu Dannia. Di pikir pikir juga percuma, Dannia tidak akan mendengarkannya.

Aisyah mengambil buku buku yang berjatuhan di lantai. Aisyah meletakkan kembali ke rak buku. Dannia dan Zara merapikan meja meja yang tumbang agar kembali rapih seperti sedia kala.

Betapa beruntungnya bagi murid yang piket di hari itu. Mereka tak usah susah payah membereskan kelas, udah di beresin Dannia ini. Dannia kelelahan, ia kembali duduk di bangku nya. Aisyah dan Zara juga sama, mereka menarik salah satu kursi terdekat agar bisa beristirahat sejenak sebelum guru datang.

"Siapa si cowok itu? Berani banget sama gue! Kalian tau ngga?" Tanya Dannia kesal.

"Gue nggak tau siapa dia. Tapi kayaknya Aisyah tau deh. Soalnya kan dia hapal nama nama murid disini." Jawab Zara kemudian menepuk pundak Aisyah.

Aisyah berfikir sejenak, "emm gue kaya pernah tau deh."

"Gue denger denger si ada bu-bu nya gitu." Ucap Dannia memberi tahu.

"Lagian nama ada bu-bu nya, babu apa dia ya? Atau dia ibu ibu?" Jawab Zara sembari tertawa.

"Oohh gue inget!"

Sontak Dannia dan Zara menoleh.

"Itu Abun! Anak pindahan pas kelas 10 dari kota sebelah. Setau gue si itu doang." Jelas Aisyah, memberi tahu nama dan sedikit essay.

"Gue gak terima! Pokoknya pulang sekolah kita harus labrak dia! Biar dia tau rasa, dan ga akan gituin gue lagi!" Tegas Dannia.

"Gue sih hayuk aja." Jawab Zara santai. "Lo si Syah?"

"Ga bisa ya, kita bicarain baik baik? Gausah pake labrak gitu." Jawab Aisyah dengan lugu nya.

Dannia menghela nafasnya. "Nih ya, gue udah di permalukan di depan orang orang tadi. Gue gak Terima lah! Masa lo mihak dia sih?! Lo sahabat gue bukan?" Dannia emosi.

"Kali ini jangan pake perasaan dulu ya, Syah. Singa mode on!" Bisik Zara.

Aisyah ber-oh-ria. Kemudian ia mengacungi jempol, pertanda setuju.

"Pokoknya pulang sekolah kita labrak dia di parkiran. Gue ga akan biarin dia lolos dari gue!"

🍓🍓

Heyyow guys🥺🥰

Double update nih!🥰

Next capt? Besok ya!

Jangan lupa vote❤

Jangan jadi silent readers ya🥺

Thx-!

First Love With Him?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang