▪ 7. Melindungi

117 5 0
                                    

🌻🌻🌻🌻






Adel dan ketiga temannya sedang menikmati makan siang mereka di kantin. Sedang asik menyantap makanan, Tiba-tiba saja mereka dihampiri oleh gerombolan senior kelas XII yang meminta untuk bergabung dengan alasan tidak ada meja yang kosong lagi.

Dia Aldo, pemimpin gerombolan itu, ia termasuk senior yang disegani. Bukan karena prestasi, namun karena sifatnya yang keras dan suka membuat keributan. Namun lain halnya jika sedang berurusan dengan perempuan, ia akan menjadi sosok yang baik dan lembut saat berbicara. Tapi, itu hanya sebuah kedok untuk menutupi sikap aslinya. Karena pada dasarnya Aldo memang dikenal kasar jika permintaannya tak dituruti . Siapapun yang membantah ucapannya ia tidak segan segan akan melakukan kekerasan, tidak memandang gender.

"Halo cantik" Sapa Aldo manis pada Adel. Ia mengambil tempat duduk disamping Adel. Sepertinya Adel menyesal karena telah mengizinkan Aldo untuk bergabung.

Adel hanya diam saja tidak berniat membalas sapaan Aldo. Sedangkan Rani, Nadhira, dan Alesha, mereka bingung harus apa. Disatu sisi mereka yakin bahwa Adel mulai merasa tak nyaman, tapi disisi lain mereka juga takut dengan Aldo. Apalagi Aldo senior mereka disini.

"Kok gak dibales sih" Ujar Aldo dengan nada yang dibuat buat.

"Maaf, apa itu penting?" Tanya Adel sopan. Jujur dia sudah tidak nyaman.

"Sombong juga ternyata" Ucap Aldo pada teman temannya yang disambut kekehan.

"mau kakak apasih? " Tanya Adel berusaha sabar.

Aldo menyeringai, "kamu."

"Gajelas" Adel baru saja akan beranjak dari kursi, namun pergelangan tangannya langsung cekal kuat oleh Aldo.

"Mau kemana cantik? Disini aja" Aldo berucap dengan nada yang menjijikan.

"Sikat bos!" Seru Wildan, teman Aldo membuat suasana semakin ramai.

"Lepas!" Seru Adel meronta ronta meminta dilepaskan, namun bukannya dilepaskan, cekalan ditangannya malah semakin kuat. Ketiga sahabat Adel pun kini telah merubah posisinya menjadi berdiri, mereka khawatir dengan Adel.

"Kak lepasin , kasihan Adel" Rani membuka suara, walaupun dalam hati ia merasa takut. Kini mereka telah menjadi pusat perhatian seluruh murid yang ada dikantin. Mereka hanya terpaku melihat kejadian tersebut. Mereka hanya melihat tanpa ingin menolong.

"Ga akan. " Aldo berucap tegas.

"Sshh,lepas!" Adel meringis. Nampak sekali raut kesakitan di wajah Adel. Ia tetap berusaha melepaskan cekalan tangan Aldo walau percuma, karena tenaganya tidak sebanding dengan tenaga Aldo.

Bugh

Tiba-tiba saja sebuah kaki menendang punggung Aldo hingga membuat tubuh Aldo tersungkur menubruk meja kantin bersamaan dengan tubuh Adel yang ikut limbung ke depan,beruntung Nadhira dan Rani sigap menangkap tubuh Adel.

Dibelakangnya berdiri seorang laki-laki dengan headband dikepalanya dan baju yang dikeluarkan menatap bengis ke arah Aldo yang masih dalam posisinya. Dia Arga.

"Bangsat! Beraninya sama cewek." Ucap Arga dengan nada tajam. Aldo berdiri diiringi kekehan di wajahnya.

"Apa urusannya sama lo?" Aldo bertanya dengan wajah angkuhnya.

ARGA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang