▪ 6. Mulai Dekat

117 8 0
                                    


🌻🌻🌻




Jam istirahat kedua, Arga, Gavin, Zidan, dan Adit berjalan beriringan menuju mushala. Hal ini sudah menjadi kebiasaan bagi inti Ranger. Meskipun tergolong badboy, untuk urusan salat Arga tidak pernah melewatkan nya. Arga juga selalu mengingatkan Gavin, Zidan, dan Adit untuk tidak pernah meninggalkan shalat apapun alasannya. Sungguh beruntung mereka mempunyai pemimpin yang rajin beribadah.

Saat memasuki tempat wudhu, banyak siswi yang ada disana menatap Arga dengan pandangan memuja. Laki laki ganteng, tinggi, pintar, kaya, cool, dan rajin beribadah idaman bukan?

Aduhh, gakuat adek bang.
Meleleh aku bang!
Tambah ganteng deh Arsen.
Halalin aku bang!

Begitulah tingkah laku mereka saat melihat Arga dan sahabatnya berwudhu. Setelah berwudhu Arga segera masuk ke dalam mushala untuk segera menunaikan shalat dhuhur berjamaah.

√√√√√



Matahari menjulang tinggi di atas kepala. Sinarnya terasa panas menyengat kulit. Adelia, Nadhira, Alesha dan Rani sedang menikmati es jeruk dikantin.

Adel menyedot es jeruk dihadapannya hingga tersisa setengah, begitupun dengan yang lain.

"Ah, segernya" Adel tersenyum , rasa hausnya telah hilang.

Tiba-tiba keadaan kantin menjadi ramai, Adel mengernyitkan dahinya bingung.

"Ehh itu Arga dkk" Nadhira menunjuk Arga dan sahabatnya yang baru masuk kantin.

Mereka mengikuti arah yang ditunjuk oleh Nadhira. Disana terlihat Arga yang sedang tertawa bersama Gavin, Adit, dan Zidan. Suasana kantin menjadi tambah heboh ketika Arga dan sahabatnya berjalan menuju meja Adel dkk.

"Halo eneng eneng cantik" Ucap Adit saat berada didepan meja Adel.

"Abang boleh duduk sini gak?" Tanya Adit sambil mengedipkan sebelah matanya. Membuat Arga, Gavin, dan Zidan jijik.

"Apaan sih, jijik tai"Ucap Gavin.

" Boleh kok kak"Nadhira langsung menjawab semangat. Kini mereka sudah duduk berhadapan. Adel yang duduk berhadapan dengan Arga pun merasa canggung, beda halnya dengan sahabatnya, mereka tampak akrab, mengobrol tanpa rasa canggung walaupun mereka baru saja berinteraksi.

"Ga pesen makan?" Adel terkejut mendengar suara berat dari laki-laki yang berada dihadapannya. Seketika ia mengangkat kepalanya yang semula tertunduk. Matanya langsung beradu dengan mata hitam pekat milik Arga.

"Engga laper" Jawab Adel canggung.

"Santai aja, gausah canggung" Arga terkekeh pelan melihat tingkah gadis dihadapannya.

"Iya" Jawab Adel sambil tersenyum kaku.

Tadi saat Arga dan sahabatnya akan duduk di meja yang biasa mereka tempati, mereka melihat bahwa meja tersebut telah terisi oleh gerombolan perempuan kelas XII. Jadi mereka mengurungkan niatnya untuk duduk disana, bukan karena mereka takut , tapi mereka memilih mengalah karena siswi kelas XII tersebut hanya caper saja alias cari muka pada Arga dkk. Hal itu membuat Arga muak dengan sikap centil mereka, ditambah dengan penampilan mereka yang mirip cabe cabean.

ARGA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang