▪ 5. Pulang Bareng

135 6 2
                                    




🌻🌻🌻






Silaunya sinar matahari mulai menyambut ketika netra coklat itu terbuka. Adel melirik jam yang ada di atas nakas, pukul 6. Adel segera bangkit dan melangkahkan kakinya ke kamar mandi untuk bersiap sekolah. Kemarin Adel sudah diperbolehkan pulang setelah dua hari lamanya dia dirawat di rumah sakit. Dan hari ini ia memutuskan untuk bersekolah, padahal kedua abangnya sudah melarang Adel untuk tidak bersekolah terlebih dahulu.

Setelah lebih dari lima belas menit ia menghabiskan waktu di kamar mandi, kini Adel keluar dengan seragam yang sudah membalut tubuhnya. Kemudian Adel kembali menyiapkan keperluan lainnya. Setelah selesai ia langsung turun ke bawah untuk sarapan.

"Morning abang abang" Seru Adel saat mendapati kedua kakaknya di meja makan.

"Yaelah Del, berasa penjual cilok gue lo panggil abang abang"  Adel hanya terkikik geli. Sedangkan Azka ia hanya mendengus kesal.

"Oiya ayah sama bunda jadi pulang ya? " Tanya Adel. Yang dimaksud pulang oleh Adel adalah pulang ke Perancis. Sejak kecil memang Adel dan keluarganya menetap di Perancis, negara kelahiran ayahnya sebelum Adel dan kedua abangnya memutuskan pindah ke Indonesia. Bukan tanpa alasan mereka pindah ke Indonesia, pasalnya ibunya berasal dari Indonesia.

"Iya, jadi tadi pagi berangkat" Jawab Rafan.

"Yah sepi dong"  Ujar Adel cemberut yang membuat kedua abangnya gemas dengan tingkah Adel.

"Kan ada abang" Rafan memberikan senyum yang meneduhkan. Sebagai kakak tertua ia harus mengayomi adik adiknya seperti memberikan sebuah pengertian.

"Abis ini kan abang harus ke Jakarta" Rajuk Adel.

"Kan abang kesana buat kuliah sama ngurusin perusahaan Ayah" Rafan mencoba memeberikan pengertian pada Adel. Rafan memang jarang berada di rumah, karena harus kuliah dan mengurus perusahaan milik Ayahnya di Jakarta yang telah dilimpahkan kepada Rafan. Hal itu membuat Rafan semakin sibuk dan memilih menetap di Jakarta, namun ia tetap menyempatkan waktunya untuk pulang ke Bandung sekedar melepas rindu dengan kedua adiknya itu.

"Udah gausah cemberut, kan masih ada abang yang nemenin  kamu" Ujar Azka pada Adel.

"Iya" Jawab Adel sambil tersenyum kecil. Kemudian fokus pada sarapan di depannya. Setelah selesai mereka langsung berangkat menuju sekolah, Adel diantar oleh Rafan sedangkan Azka menggunakan motor kesayangannya.

Setelah menempuh perjalanan selama lima belas menit, mobil Rafan berhenti didepan gerbang sekolah.

"Bang, hati hati dijalan,jaga kesehatan di jakarta" Pesan Adel abangnya, pasalnya Rafan akan berangkat ke Jakarta hari ini.

"Iyaiya, yauda masuk sana" Suruh Rafan yang dihadiahi ciuman di pipi oleh Adel.

"Bye abang" Adel melangkahkan kakinya menuju kelas. Saat melewati parkiran ia merasa bahwa ada sepasang mata yang tengah memperhatikannya. Saat Adel menolehkan pandangannya ia melihat Arga yang sedang menatapnya lekat. Mereka bertatapan selama beberapa detik sebelum Adel menunduk dan mempercepat jalannya.

"Kok dia ngeliatinnya gitu banget sih" Batin Adel

Saat sampai dikelasnya, ia langsung menghempaskan pantatnya dikursi hingga menimbulkan suara yang cukup nyaring. Ketiga sahabatnya hanya menatap bingung Adel.

ARGA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang