Sebelum baca budayakan vote dulu ya
***
Happy reading 🌈Sekarang mereka sudah berada diarea komplek rumah Ayla. Mobil laskar melaju melewati taman komplek yang didalamnya ada rumah pohon Ayla. Ayla menyuruh Laskar untuk berhenti.
"Kak- kak stop," suruh Ayla. Laskar pun meminggirkan mobilnya lalu menatap Ayla meminta penjelasan dari gadis itu. Sementara Ayla hanya tersenyum tak berdosa.
"Kita duduk duduk ditaman dulu ya?"
"Udah sore Ay."
"Masih jam 4 kok, boleh ya."
Laskar menghela nafas berat.Lalu mengangguk. Ekspresi Laskar sudah berubah menjadi masam.
"Kok mukanya kaya gak seneng gitu sih?" mata Ayla mendelik ke arah Laskar
Laskar langsung merubah ekspresi nya menjadi tersenyum kembali. Walaupun terlihat seperti dipaksakan.
"Kalo gak mau senyum gausah!" tukas Ayla.
"Mau kok," balas Laskar. Ayla mendesis pelan sebenarnya dia tau kalau Laskar sudah capek tapi mau bagaimana lagi Ayla masih ingin bersama Laskar.
"Yaudah yuk!" ajak Ayla. Dia kembali tersenyum. Lalu mereka pun keluar dari mobil. Kemudian berjalan menuju taman.
Mereka duduk tapi bukan dikursi taman melainkan diatas rumput.Kaki mereka diselonjorkan.
"Mau ngapain sih sebenarnya?"
"Mau duduk duduk aja kan tadi aku udah bilang."
Laskar mengangguk lalu menghela nafas panjang. Ayla memperhatikannya, Ayla tau kalau Laskar ingin mengatakan sesuatu sedari tadi tapi pemuda itu tak kunjung bicara.
"Pelangi," panggil Laskar. Tumben sekali Laskar memanggilnya pelangi.
"Ya?"
"Aku mau ngomong sesuatu," ujar Laskar serius. Membuat Jantung Ayla berdetak tidak karuan. Apakah Laskar akan menembaknya sekarang?Oh tidak tidak dia tidak boleh terlalu percaya diri.