Mingyu sedang duduk di kantin melahap makan siangnya. Dia tidak sendiri, ada Dokyeom dan Seungkwan di sebelahnya. Mereka sedang membicarakan hal-hal lucu yang terjadi di hari OSPEK kemarin.Ngomong-ngomong soal OSPEK, Mingyu jadi ingat. Ini sudah 4 hari semenjak ia dipanggil untuk melengkapi identitas pribadinya bersama dengan mahasiswa berkulit porselen yang bernama Jaehyun. Dia tidak pernah bertemu dengannya semenjak itu.
"Hoshi kenapa lama sekali? dia beli makanan di mana sih?!" Seungkwan mulai mengomel karena mereka sudah menunggu Hoshi hampir setengah jam. Bahkan makanan Seungkwan dan Dokyeom sudah habis dari tadi.
"Kakinya kan pendek, jadi jalannya lama," Dokyeom dengan santainya menjawab sambil menyedot es teh. Mingyu yang mendengarnya tertawa dengan keras.
"Jika dia mendengarnya aku yakin kau akan habis dihajarnya," Kata Mingyu setelah tawanya reda.
"Mana mungkin bisa dia menghajarku. Menggapai kepalaku saja dia tidak bisa."
"SIAPA YANG KAU BILANG TIDAK BISA MENGGAPAI KEPALAMU HAH?!" Tiba-tiba sosok Hoshi datang dengan berteriak dan diakhiri dengan pukulan yang keras di kepala Dokyeom. "RASAKAN ITU!"
Dokyeom hanya bisa menunduk sambil mengelus kepalanya berharap tidak akan ada benjolan di sana. "Kau benar-benar keterlaluan. Akukan hanya bercanda."
"Bercandamu tidak lucu!"
"Apanya yang tidak lucu? Lihatlah Seungkwan dan Mingyu! Mereka berdua tertawa dari tadi."
Tanpa aba-aba Hoshi langsung menempeleng kepala Mingyu dan Seungkwan bergantian.
"YAH! APA SALAHKU?!" Seungkwan yang tidak terima langsung berteriak, membuat mereka menjadi perhatian banyak orang di kantin.
Mingyu merasa tidak nyaman menjadi perhatian banyak orang seperti ini, "Berhenti berteriak kita jadi perhatian banyak orang, bodoh!"
"Bodoh teriak bodoh," Kata Seungkwan yang disetujui oleh Hoshi dan Dokyeom.
Saat Hoshi menggeret kursi, berniat untuk duduk di samping Mingyu, seseorang menyenggolnya dari belakang dan membuat minuman yang dibawanya tumpah mengenai baju Hoshi.
Hoshi membalikkan badannya secepat kilat dan langsung berteriak di depan muka orang yang menabraknya, "YA! APA KAU TIDAK PUNYA MATA?!"
Yang mengejutkan adalah orang di depannya tidak terlihat terkejut sama sekali. Dan dengan santainya menjawab Hoshi, "Aku punya mata kok, dua. Apa kau tidak bisa melihatnya karena matamu kecil ya?"
Perkataan orang tersebut langsung membuat Hoshi shock. Apa-apaan orang di hadapannya ini? Sudah menabraknya dan membuat bajunya basah, bukannya minta maaf malah makin menyulut emosinya. Hoshi merasa tidak terima dan langsung mendorong tubuh orang yang menabraknya tersebut dengan kencang. Tetapi orang tersebut tidak bergerak sedikitpun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Feel Alive - GYUJAE
Fanfiction[COMPLETED] Terkadang, apa yang kau butuhkan sudah ada di depan mata. Terkadang, apa yang kau inginkan sudah tersedia untuk kau raih. Terkadang, orang yang kau anggap sebagai teman, berarti lebih bagi dirimu. Tetapi tidak ada yang mengatakan bahwa...