Jaehyun terbangun lebih awal dari biasanya. Sinar matahari menyorot tepat ke arah ranjang, mereka lupa untuk menutup tirai jendela semalam.Jaehyun menggeliatkan badannya sebentar dan mengucek matanya untuk memperjelas indra penglihatannya. Meregangkan ototnya yang yang lelah karena kegiatan semalam. Jaehyun bahkan tidak sadar kalau dia langsung tertidur malam itu.
Menolehkan kepalanya ke samping, di mana Mingyu masih tertidur dengan pulas. Rambut berwarna coklat tuanya terlihat berantakan tapi tidak cukup untuk membuat Mingyu menjadi jelek. Karena pada kenyataannya Mingyu terlihat sangat tampan sekarang. Wajah damainya dengan mata masih terpejam itu tersorot sinar matahari, membuat kulit eksotisnya seperti berkilau. Bibirnya sedikit terbuka dan mengeluarkan dengkuran halus, tanda bahwa dia masih berada dalam dunia mimpi.
Jaehyun memperhatikan bulu mata Mingyu yang panjang, "Bagaimana bisa orang sepertiku mendapatkan dirimu sebagai mate?" Jaehyun tersenyum menampilkan lesung pipinya.
Jaehyun melepaskan pandangannya dari Mingyu dan menatap plafon kamar. Menghembuskan nafas dengan perlahan lalu memejamkan matanya kembali.
"Berhentilah menilai dirimu rendah," Suara serak Mingyu mengagetkan Jaehyun, "Kau lebih dari apa yang kau pikirkan."
Mingyu menatap Jaehyun dengan mata yang masih setengah terbuka, nyawanya belum sepenuhnya balik ke dalam dirinya.
Jaehyun merasakan pipinya memanas dan dia tidak tau harus berkata apa, jadi dia mengalihkan pembicaraan, "Aku mau mandi," Jaehyun mengangkat tubuhnya berdiri, tetapi sesuatu menghentikan pergerakannya. Jaehyun menepuk jidatnya, "Kita kan tidak bawa baju ganti?!"
Mingyu terkekeh, "Aku yakin Mark punya banyak baju di kamarnya. Pinjam saja padanya," Lalu memejamkan matanya berniat untuk kembali tidur.
"Tapi..." Jaehyun terlihat ragu untuk melanjutkan kalimatnya, "Aku telanjang."
Mingyu langsung membuka matanya dengan cepat dan menoleh ke arah Jaehyun yang sedang berdiri di samping ranjang dengan tubuh polos tanpa benang sehelai pun untuk menutupi tubuhnya.
Mingyu mengedipkan matanya beberapa kali dan menelan ludahnya kasar. Kulit putih susu Jaehyun dihiasi dengan jejak merah keunguan yang dibuatnya semalam terlihat sangat menggoda.
Jaehyun yang sadar akan reaksi Mingyu memutar bola matanya, "Dasar mesum!"
Bagaikan tersadar, Mingyu langsung menggelengkan kepalanya dan berdeham, "Kan bisa pakai baju kemarin dulu," Mingyu memaksakan suaranya untuk keluar dari tenggorokannya yang kering.
Jaehyun mengangkat alisnya, "Kalau kau tidak membersihkan spermamu menggunakan bajuku semalam, maka aku tidak akan kesulitan seperti ini," Jaehyun berkata sambil menggertakan giginya.
"Oh," Hanya itu tanggapan Mingyu sebelum sebuah ide muncul di otaknya, "Pakai bajuku?"
Jaehyun memejamkan matanya dan mengambil nafas dalam-dalam, lalu menatap Mingyu dengan tajam, "Kalau bajumu masih bisa dipakai kenapa tidak kau yang pergi menghampiri Mark dan pinjam bajunya untukku?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Feel Alive - GYUJAE
Fanfiction[COMPLETED] Terkadang, apa yang kau butuhkan sudah ada di depan mata. Terkadang, apa yang kau inginkan sudah tersedia untuk kau raih. Terkadang, orang yang kau anggap sebagai teman, berarti lebih bagi dirimu. Tetapi tidak ada yang mengatakan bahwa...