Tok tok tok!
"MASUK!" sahut Sonya dari kamarnya.
Tidak lama kemudian pintu kamar Yeri terbuka. Di sana terlihat Jani dengan piyama hitam sambil membawa boneka beruang kesayangannya.
Yes, sorak Yeri dalam hati.
"Gue gak jadi mampir, Yer. Tugas gue masih banyak banget," pamit Jani.
Sonya langsung menghampiri Jani supaya membatalkan rencananya. "Sini aja, Kak. Tugas lo besok lagi aja."
Mata Sonya terlihat tulus saat meminta Jani untuk tinggal. Jani pikir yang barusan itu benar-benar keinginan Sonya, tapi Jani salah.
"Demi Yeri, Kak."
Jani hanya bisa tersenyum getir dan mengangguk setelah membaca gerak bibir Sonya yang sengaja berbicara tanpa suara.
"KAKAK!" Yeri menyambut keduanya dengan antusias dan langsung menarik Jani dan Sonya untuk mendekat.
"Mau nonton apa?" tanya Yeri tanpa mengalihkan fokusnya dari laptopnya.
"Tangled!"
"Moana!"
"Dasar balita," bisik Yeri yang masih bisa didengar kedua kakaknya.
"APA KATA LO?" tanya Sonya sambil memindahkan laptop Yeri ke atas nakas.
"Balita," jawab Yeri santai tanpa memikirkan balasan yang akan ia terima. Salah satunya adalah kelitikan, seperti yang sedang berlangsung saat ini.
"HAHAHA! UDAHAN DONG! AMPUN!"
Sepersekian detik setelah memanggil kedua kakaknya dengan sebutan balita, Jani langsung naik ke atas kaki Yeri dan menyerang telapak kakinya. Sementara Sonya mengelitiki badan Yeri sampai adiknya berkaca-kaca.
"GAK ADA AKHLAK. KAK, UDAHAN DONG. GELI NIH BANGSAAAT!" Yeri mulai meracau tanpa peduli kata-kata yang keluar dari mulutnya.
"HEH MULUTNYA?!" omel Jani sambil menekuk telunjuk kaki Yeri sampai berbunyi.
Kletuk!
"MAKSUD GUE GELI BANGET, BUKAN GELI ... BANGSAAAT!" racauan Yeri makin bertambah parah karena Sonya mengelitiki ketiaknya.
Kletuk! Kelinging.
"GAK USAH NGELITIKIN KETEK GUE, SONYA!"
Kletuk! Jari manis.
"Siapa suruh gak sopan sama orang tua?" sarkas Sonya sambil melanjutkan kegiatannya.
"Kak, gue kebelet."
Jani dan Sonya langsung menjauh dari Yeri yang terlihat tidak berdaya sambil menertawakan si bungsu.
"YERI, JARI LO BELUM BUNYI SEMUA."
"Hahaha..."
"..."
Tidak lama kemudian Yeri kembali ke kamarnya dengan wajah serius. "Kak, maaf banget kalo gue lancang atau kurang ngajar. Gue cuma mau ngungkapin isi hati gue."
"Yer, lo mau latihan drama? Hahaha," canda Sonya.
"Semuanya tau ada yang gak beres di antara kalian berdua. Mereka masih bisa nahan diri buat gak ngomong langsung ke kalian buat nyelesain masalahnya, tapi gue bukan mereka.
Adek bontot kalian ini, pengen banget kalian kayak dulu lagi. Maaf banget kalo cara gue gak dewasa dan kekanakan. Semoga masalah kalian bisa selesai malam ini juga," kata Yeri tanpa menghiraukan ucapan Sonya tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga | Blackvelvet
RandomSLOW UPDATE "𝗙𝗮𝗺𝗶𝗹𝘆 𝗶𝘀𝗻'𝘁 𝗮𝗹𝘄𝗮𝘆𝘀 𝗯𝗹𝗼𝗼𝗱. 𝗜𝘁'𝘀 𝘁𝗵𝗲 𝗽𝗲𝗼𝗽𝗹𝗲 𝗶𝗻 𝘆𝗼𝘂𝗿 𝗹𝗶𝗳𝗲 𝘄𝗵𝗼 𝘄𝗮𝗻𝘁 𝘁𝗼 𝗶𝗻 𝘁𝗵𝗲𝗶𝗿𝘀." ©syfreak, 2020.