12

4.2K 500 22
                                    

"Kak, ayo makan!" teriak Rosa dari depan kamar Wanda.

"Nanti gue nyusul," balas Wanda dengan berteriak.

"Ayo," rengek Rosa sambil masuk ke kamar kakaknya dengan wajah cemberut.

"Hai, Rosa!"

Tiba-tiba sebuah suara berat terdengar dari ponsel Wanda. Rosa benar-benar tidak tau kalau kakaknya itu sedang melakukan videocall dengan temannya.

"Halo, Bang," jawab Rosa seadanya. Rosa masih sedikit terkejut saat melihat laki-laki yang barusan menyapanya.

"Minal aidzin wal faidzin, ya!" Kata laki-laki dari seberang sana.

"Iya sama-sama," jawab Rosa.

"Rosa makin cantik aja."

Blush.

Rosa salah tingkah. Pipinya berubah menjadi merah, mirip seperti kepiting rebus. Ia langsung menutupi wajahnya sambil berlari keluar dari kamar Wanda.

"ROSA SINI!" teriak Wanda.

"HAHAHA!"

"Cakra masih iseng aja sih."

"Seru banget ngisengin adek lo."

"Kalo dia baper sama lo gimana?"

"Gue lamar lah."

"Cakrawala, sembarangan aja kalo ngomong," sebal Wanda.

"Hahaha. Sana makan dulu, keluarga lo pasti nungguin."

"Bye!"

"Salam buat semuanya ya! Jangan lupa bilangin Rosa, Bang Cakra ganteng kangen."

"Bilang sendiri, wle."

Setelah itu Wanda mematikan ponselnya dan bergabung bersama keluarganya di meja makan.

"Habis ngapain lo, Kak?" tanya Yeri.

"VCan sama Cakra."

"Bang Cakra brader gue?" tanya Lisa antusias.

"Iye."

"Kok gak ngasih tau?" rengek Lisa.

"Udah dulu ngobrolnya, nanti opornya keburu dingin," kata Arin mencegah terjadinya perdebatan.

"Iya."

"Kak Arin," panggil Yeri.

"Hm?"

"Hari ini kita di rumah aja?" tanya si bungsu.

Bukannya menjawab pertanyaan si bungsu, Arin malah bertanya balik. "Emang lo mau kemana?"

"Silaturahim dong," jawab Yeri.

"MANTAP BETUL ADEK GUE!" Sonya berteriak sambil mengacungkan ibu jarinya ke arah Yeri.

Jani yang terkejut, tanpa sengaja memukul bahu Sonya.

"Maaf, Ratu."

"Cie berani," goda Yeri sambil menaik-turunkan alisnya.

"Cie udah baikan," goda Lisa ke kakak-kakaknya.

"Berisik," sinis Sonya.

"Ini yang sinis kayak gini biasanya lagi pura-pura doang biar gak tersipu malu." Arin ikut bersuara.

Wanda yang sudah tidak tahan dengan kelakuan saudari-saudarinya akhirnya bersuara. "Astaghfirullah, ukhti-ukhti. Baru aja tadi pagi maaf-maafan, sekarang udah tubir lagi. Hmm, tapi gak apa-apa lah. LANJOOT!"

Keluarga | BlackvelvetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang