Cherry baru saja menjemput Arkan dirumah namun kata May mamanya Arkan dia sudah pergi pagi sekali mengendarai sepeda motor padahal jarak sekolah dari rumahnya cukup dekat. Jadinya terpaksa Cherry pergi sekolah sendirian deh.
Setelah sampai di sekolah sebelum memasuki kelas dirinya. dia mampir sebentar ke kelas Arkan sekedar penasaran tidak biasanya Arkan membawa motor kesekolah.
Cherry menghampiri Arkan yang sedang mengobrol dengan beberapa teman didekatnya.
"Arkan kok bawa motor?."tanya Cherry penasaran.
"Emm iya."jawab Arkan sedikit kikuk. "Jadi ntar lo pulang sendiri ya."lanjutnya lagi. Wajah Cherry berubah menjadi murung mendengar perkataan Arkan.
"Cherry ngga suka pulang sendiri."
"Ngga usah manja." Arkan memainkan handphone nya tanpa memandang wajah Cherry
"Iya iya." Cherry melangkahkan lesu kakinya keluar dari kelas Arkan menuju kelasnya yang bersebelahan dengan kelas Arkan.
☆☆☆
"Bos kapan kita serang SMA NUSANTARA?." Tanya Diki kepada cowok yang baru saja dia panggil Bos.
"Lo pikir lawan mereka gampang!." Jawab cowok yang dipanggil bos ini dengan name tag Karel Alvero.
"Iya Dik. Lo ngga liat kemaren si Chan hampir mati." Sahut Mario yang merupakan sahabat dekat Karel.
"Iya gue tau. Tapi Kan kita punya Karel, si Big Bos kita." Diki menunjuk Karel yang menatap Sinis kepadanya.
"Oh lo mau gue mati?." Tanya Karel dengan suara agak meninggi.
"Eh ng-nggak." Karel turun dari bangku menghampiri Diki. Tapi sebelum sampai, Diki telah duluan lari kalang kabut menghindari Karel. Dia tau pasti si Big Bos nya ini bakal membuat wajah tampannya membiru dengan satu sentuhan jarinya.
☆☆☆
Sekolah telah usai, Arkan menepati janjinya untuk pergi menemani Vanessa membeli kado. Dia menunggu di tempat parkir sesuai yang dia bilang ke Vannesa saat tadi berada di kelas.
Lima belas menit lamanya dia menunggu Vanessa yang belum juga menampakkan batang hidungnya. Dia merogoh saku celananya mengeluarkan handphone lalu mencari kontak Vanessa. Saat dia baru saja ingin menelfon, terlihat dari jauh Vanessa berlari terburu-buru menuju tempat parkir.
"Sorry gue lama." Ucap nya dengan nafas terengah-engah. Arkan tersenyum mengelus lembut kepala Vanessa. "Ngga apa-apa. Lima belas menit itu ngga lama kok." Vanessa tertegun dengan ucapan Arkan yang membuat jantungnya berdebar. Kenapa dengan kata-kata seperti itu saja dia berasa ingin terbang jauh bersama Arkan.
"Emm yaudah, yuk pergi." Ajak Vanessa yang diangguki Arkan.
Cherry melihat Arkan dan Vanessa sedang bersama. Dia sangat kesal dengan apa yang baru saja dia lihat. Cherry menghampiri mereka dengan hati yang terbakar api cemburu. Bagaimana ngga pacar nya bersama cewek lain. Meskipun itu cuma teman.
"Arkan." Panggil Cherry sedikit berteriak. Arkan dan Vanessa menoleh kearah sumber suara.
"Kenapa?." Tanya Arkan tanpa merasa bersalah.
"Jadi kamu bawa motor karna dia?." Tanya Cherry menatap wajah Arkan dan Vanessa secara bergantian.
"Iya." Jawab Arkan mengalihkan pandangannya kearah lain. Dia sedikit merasa bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cherry Heart♡
Teen Fiction#13 cherry (04/07/2020) #667 heart (04/07/2020) #955 perjuangan (05/07/2020) ~~~ Berpacaran dengan Arkan suatu kebahagiaan bagi Cherry untuk terus memperjuangkan Cintanya yang sering dibalas dengan Sikap dingin dari Arkan. Yap, Arkan selalu bersikap...