"Mar, liat." Diki menunjukan layar handphonenya pada Mario yang terdapat kiriman pesan WhatsApp dari Dandy si ketua Genk SMA NUSANTARA.
Musuh Bos As Dandy
"Bilang sama bos lo, dia harus datang sekarang juga! Ingat apa akibatnya kalo dia ngga bertanggung jawab."Mario melirik jam tangan miliknya yang menunjukkan pukul sepuluh pagi. Bagaimana mungkin Karel membolos saat masih berada di jam sekolah. Iya sih emang classmeet tapi tetap saja dia tidak mungkin pergi apalagi orang itu Karel Alvero.
"Coba deh lo nanya lagi, masa iya dia disuru datang jam segini?." Tanya Mario menatap cemas pada Diki.
"Yaudah coba gue tanya." Diki mengetik pesan pada Dandy.
Diki
"Serius jam segini?."Tak perlu butuh waktu lama Dandy membalas pesan Chat dari Diki. Dia dan Mario cepat-cepat membacanya.
Musuh Bos As Dandy
"Iya. Bukannya boss lo udah berpengalaman keluar sekolah tanpa izin?."Tidak tahu bagaimana nanti kalau kepala sekolah tahu ntah apa yang akan terjadi pada Karel. Mario dan Diki tak bisa berfikir lagi mencari cara, semua jalan buntu tidak ada lagi cara lain selain mengikuti kemauan Dandy.
"Kenapa sih kalian kok muka nya kayak orang pasrah gitu?." Tanya Karel baru saja masuk kelas. Dia menunjuk wajah Diki dan Mario secara bergantian.
"Nih baca!." Mario merampas handphone Diki lalu menunjukkan pesan WhatsApp dari Dandy.
Setelah membaca isi chat itu Karel hanya ber oh-ria saja lalu memasuki handphone ke dalam tas, dia akan bersiap-siap untuk pergi sesuai permintaan Dandy. Hal yang dilakukannya ini membuat kepala Mario pusing tujuh keliling melihat tingkah Karel yang tak akan perduli apa akibatnya.
"Serius lo bakal pergi?." Tanya Diki tak percaya melihat Karel yang enteng pada situasi saat ini.
"Iya dong. Yaudah gue mau pergi dulu. Hehe."
Terkekeh pula.
Alasan Karel meletakkan handphone ke dalam Tas karna dia merasa risih sebuah benda yang menempel di saku celananya. Membuat dia tak merasa nyaman. Apalagi kalau handphone nya bergetar,serasa dia pun ikut bergetar di sekujur tubuh.
"Lo lupa kalau ketahuan bolos lagi bakalan kayak gimana nasib lo?." Mario memperingatkan Karel lagi.
"Ya tau lah lagian besok udah mau libur juga terus disekolah ini banyak jalan pintas, dia nggak akan tahu." Jawab Karel sambil memakaikan tas nya lalu berlalu dari hadapan Mario dan Diki yang menatap heran ke arahnya
"Bosen juga bolos sendirian." Karel berjalan menyusuri lorong yang sepi.
Tiba-tiba matanya menatap sosok tak asing sedang berjalan berlawanan arah dengannya. Senyum Karel mengembang, dia tahu apa yang bisa membuatnya tidak bosan bolos sendirian.
☆☆☆
Karna kejadian hari ini Cherry sangat tidak bersemangat, dia pun mencoba untuk membolos sekolah tapi hal itu tidak jadi dia lakukan. Memikirkan nyali nya tidak se-berani Karel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cherry Heart♡
Teen Fiction#13 cherry (04/07/2020) #667 heart (04/07/2020) #955 perjuangan (05/07/2020) ~~~ Berpacaran dengan Arkan suatu kebahagiaan bagi Cherry untuk terus memperjuangkan Cintanya yang sering dibalas dengan Sikap dingin dari Arkan. Yap, Arkan selalu bersikap...