19 - Rencana Liburan.

20 3 0
                                    

Pengumuman liburan sudah ditentukan sampai tanggal 3 Januari 2019 para siswa bersorak senang akhirnya hari yang ditunggu tiba juga.

"Yes libooooorrr." Ujar cowok berambut cepak senang kegirangan.

"Kayaknya gue bakal pulkam deh."

"Eh nanti liburan nonton film bareng yuk."

Begitulah kira-kira obrolan mereka mengenai rencana hari liburan. Karel yang mendengar suara bisik-bisik hanya berdiri menyenderkan punggung di tembok dia tidak punya rencana apapun mengenai liburannya. Dia pun menunggu Mario dan Diki yang tidak terlihat sedari tadi dan ingin mengetahui apa rencana liburan mereka berubah Atau tidak. Dia harap sih berubah biar ngga kesepian.

"Gue pulang ya?." Pamit Cherry mendongak keatas menatap Karel.

"Yaudah pulang aja." Jawabnya cuek sambil celingak celinguk menatap arah depan.

Cherry mendengus. Tadinya dia sangat terkesan pada Karel yang rela masuk kamar mandi demi mengambil jam tangannya, tapi sekarang kok malah cuek gitu?. Cherry berfikir berulang kali mengenai apa salahnya. Setelah mengembalikan jam nya Karel berubah menjadi pendiam dan tidak banyak ngomong. Ini tidak seperti dirinya.

"Oh okey." Ucap Cherry sedikit kecewa mengira Karel mau mengantarnya pulang tapi ternyata tidak.

Beberapa kali Cherry menoleh kebelakang menatap Karel yang sama sekali tidak melihatnya pergi. "Dia itu pacar gue atau bukan sih?." Batinnya Kesal.

Setelah memperkirakan jarak Cherry yang semakin jauh darinya Karel langsung menoleh ke arah belakang dia tau pasti cewek itu sudah tak terlihat punggungnya.

Karel hanya sedikit sebal pada Cherry mengenai jam itu. Bagaimana tidak Arkan yang jelas-jelas menyakiti hatinya masih saja diterimanya dengan lapang dada. Jujur tadi dia ingin mengantar Cherry pulang kerumah khawatir mungkin dia akan melakukan hal-hal aneh setelah pulang sekolah. Tapi mendengar ucapannya tentang jam dan Arkan dia jadi bodoamat.

"Woi ngapain lo disini!." Ujar Diki langsung merangkul Karel tiba-tiba.

Karel menatap ke arah tangan Diki dan bergantian menatap dirinya dengan mata tajam. Diki yang melihat tatapan itu langsung melepas rangkulannya.

"Gue nunggu kalian." Ujar Karel membenarkan tali tas nya.

"Jadi lo liburan kemana?." Tanya Mario sambil berjalan beriringan sesekali dia melirik Karel.

"Yah kayak biasa dirumah doang, tapi orang tua gue yang bakal liburan."

"Kerumah nenek lo?." Karel mengangguk membenarkan ucapan Diki.

Setiap awal tahun baru keluarga besar Karel akan berkumpul dirumah neneknya sekedar untuk menginap atau berkunjung sebentar.

Dan setiap awal tahun juga dia tidak ingin pergi kesana, bukannya tidak diajak tapi dia hanya malas bertemu dengan keluarga besar apalagi Neneknya yang tanpa alasan sangat membencinya. Bukan hanya dirinya tapi juga Dini ibunya.

Kalau mau diikuti Dini juga tidak ingin pergi kerumah mertuanya karna mengingat itu ibu suaminya yang tak lain ibu mertuanya terpaksa dia pergi.

Mempunyai luka jahit di dahi sebelah kanan Karel membuat Neneknya bisa membenci dirinya. Dengan alasan semau cucu nya mempunyai wajah yang tampan dan cantik tanpa mempunyai luka catat diwajahnya. Tidak masuk akal Kan? Atau itu hanya alasannya untuk membenci saja?.

"Maaf ya boss gue ngga bakal bisa nemenin lo soalnya orang tua gue udah fix mau pergi ke Surabaya lusa." Diki menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Dia tidak enak hati meninggalkan Karel yang akan sendirian nantinya untuk beberapa hari belum lagi Papanya, Divo keluar kota untuk perjalanan bisnis otomatis Dini akan mengikuti kemana suami nya pergi.

Cherry Heart♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang