Nomor
Kau mencari ku?Pesan dengan nomor yang berbeda dan tak dikenal membuat putih pucat tampak diwajah Alika.
Siapa ini?
Nomor
Orang yang kau cari sekaligus ingin kau habisi.Peringatan 1 : Jangan coba mencari ku.
Peringatan 2 : Kau akan salah sasaran.
Kau menantangku atau mengancam ku?
Nomor
Keduanya.
Berani berapa jika aku menantangmu?Nyawamu yang akan jadi taruhannya. Berani?
Nomor
Ancaman yang hebat. Aku berani! Kita lihat siapa yang menang dan siapa yang kalah.Ingat! Jangan sampai seperti kejadian Bom ditubuhmu itu, pintar.
Hp itu pecah tak tersisa akibat benturan dengan lantai. Kemarahan Alika sudah tak terelakkan lagi. Ia berusaha menemukan wanita itu, namun selalu gagal. Nomor yang selalu ganti itu membuatnya sulit untuk dilacak.
"Ada apa, Alika?" Tanya Nova yang baru saja tersedak minuman akibat kaget.
Merah api tampak membakar wajah hingga ke embun-embun. "Aaaa...." Semua piring di meja kantin berserakan di lantai akibat kemarahan Alika. Semua pasang mata yang melihat hanya menatap tak berani menegur.
"Kirimkan tagihannya, akan ku bayar semuanya!!" Tegas Alika sebelum ia pergi dari sana.
Nova mengikuti arah jalan Alika yang lebih cepat darinya. "Alika!! Tunggu!!" Larinya lebih cepat demi menyamakan jalannya dengan Alika.
Matanya begitu terpaku dengan tulisan-tulisan yang indah saat dibaca. Bola matanya terus terarah kemana ia membaca. Bibirnya tertarik hingga membentuk senyuman manis saat matanya tetap tertuju pada tulisan. Seketika matanya mencari ke sudut demi sudut kelasnya saat teriakan atas namanya terdengar nyaring ditelinganya.
"Ashika! Ashika!" Teriakan dari seorang wanita yang belum sampai kelas terlebih dahulu suaranya sampai di telinga Ashika.
"Ashika!--Ashika?" Wanita itu tercengang atas apa yang didapatinya. Matanya tak menangkap satu orang pun disana. Matanya tetap mencari walau memang mustahil.
"Sabar Lia.." ia mengusap dada demi menahan amarahnya saat melihat sahabat tak ada di depan mata.
"Kemana anak itu?" Tanya Lia pada dirinya.
"Bian, lepaskan aku dulu." Tangan akhirnya terlepas dari genggaman tangan Bian yang sejak tadi menarik Ashika.
"Kenapa kau menarikku? Tadi Lia, Lia mencari ku." Ucap Ashika yang bingung dengan keadaan.
"Dia mencarimu karena tujuan yang sama denganku." Jawab Bian.
"Apa, apa maksudmu?" Tanya Ashika mengernyitkan dahinya.
"Sebelum dia yang memberitahu mu, biar aku dulu yang memberitahu mu." Jawab Bian masih dengan kata penuh dengan teka-teki yang membuat Ashika semakin bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Die In Love
Mystery / ThrillerKeindahan... Kebahagiaan... Kehidupan yang sempurna... Berubah drastis saat sang ayah tiada di depan indranya. Yang mengharuskan dirinya untuk membangun keluarga kecilnya sendiri. Semuanya kembali berubah saat sang penguat datang ke dalam kehidupann...