"Aku hanya bercanda". Jungkook terkekeh sembari meniup-niup wajah Eunha. Lelaki itu nampak kikuk dan melepaskan rangkulannya. Eunha tahu jika Jungkook mengatakannya dengan serius, tapi wanita itu benar-benar belum berani menjalin hubungan kembali dengan Jungkook.
"Apa kau benar-benar membutuhkan seorang kekasih?". Tanya Eunha dengan suara kecil. Jungkook menatap Eunha serius, lelaki itu menggenggam jemari Eunha.
"Ada kau disisiku sudah cukup". Kata Jungkook kemudian.
"Tapi aku bisa mengenalkan-mu dengan teman-temanku jika kau memang membutuhkan seorang kekasih. Ada Lisa, Rose, Mina, Chaeyon...".
"Aku mengantuk!". Potong Jungkook cepat kemudian berjalan menuju kamarnya. Kenapa Eunha tidak pernah mengerti jika yang Jungkook mau hanyalah gadis itu? Bukan gadis yang lain.
"Ya! Lalu aku pulang dengan siapa?!". Protes Eunha saat Jungkook benar-benar masuk kedalam kamarnya. Gadis itu menggerutu sebelum menyusul Jungkook masuk kedalam kamar.
"Pulang saja sendiri! Bukannya kau bisa menyetir mobil?". Ledek Jungkook. Eunha melempari Jungkook dan benda-benda yang terjangkau oleh tangannya. Lelaki itu benar-benar super menyebalkan. Jungkook tertawa geli melihat Eunha yang marah-marah seperti anak kecil. Lelaki itu menarik tangan Eunha hingga tubuhnya terhuyung dan jatuh diatas kasur.
"Dengarkan aku baik-baik". Kata Jungkook sambil memeluk Eunha dari belakang. Eunha reflek terdiam, wanita itu bisa merasakan hembusan nafas Jungkook yang menggelitik tengkuknya.
"Heum". Gumam wanita itu. Jungkook mengeratkan pelukannya sebelum melanjutkan perkataannya.
"Mari buat kesepakatan agar masalah seperti tadi tidak terjadi lagi". Eunha mengangguk setuju, wanita itu paham maksud perkataan Jungkook. Eunha membalikkan tubuhnya agar bisa menatap wajah lelaki itu.
"Pertama kau tidak boleh menyentuhku di depan umum". Kata Eunha sambil mengacungkan jarinya keatas.
"Kalau cium? Merangkul? Memeluk?".
"Hanya merangkul dan memeluk saja. Kalau cium tidak boleh". Jungkook tersenyum miring, lelaki itu memajukan kepalanya hingga membuat Eunha reflek memundurkan kepalanya.
"Oh aku tahu, kau pasti ingin aku mencium-mu ditempat sepi kan? Ya! Kau ini nakal sekali". Goda Jungkook sambil mencolek dagu Eunha. Eunha menangkis tangan Jungkook dan menatap lelaki itu dengan wajah jijik.
"Heol! Yang benar saja, bukankah kau yang nakal selama ini? Kau itu sebenarnya murni membantuku atau memanfaatkan keadaan?". Eunha mulai protes. Jungkook itu benar-benar, jika diberi lampu hijau malah kebablasan.
"Wae? Mumpung ada yang bisa dimanfaatkan kenapa tidak dilakukan saja? Lagian aku ini namja normal yang tentu saja libido-nya langsung naik saat melihat yeoja tidak pakai baju". Kata Jungkook dengan jujur. Eunha yang sebal-pun langsung menabok mulut lelaki itu dan kembali tidur membelakanginya.
"Pokoknya aku tidak mau kau menyentuhku didepan umum seperti tadi! Dan ikuti seperti yang ada di dalam script! Jika kau mengulanginya lagi, aku akan benar-benar membencimu Kook". Kata Eunha yang kali ini benar-benar serius. Jungkook langsung membenamkan wajahnya di leher Eunha dan menghirup rakus aroma tubuh wanita itu.
"Arraseo, tapi jangan pernah mengatakan jika kau membenciku. Apa jadinya aku tanpamu Heum?". Eunha mengusap tangan Jungkook yang melingkari perutnya. Jungkook dari dulu memang sudah ketergantungan dengannya, baru ditinggal beberapa tahun saja tingkah lelaki itu sudah berubah drastis. Kadang Eunha ingin mencomblangkan Jungkook dengan teman-temannya tapi wanita itu belum rela.
"Antarkan aku pulang". Rengek Eunha. Jungkook semakin mengeratkan pelukannya dan pura-pura tidur. Eunha berdecak, bagaimana-pun juga ia harus pulang hari ini. Omelan dari Sowon telah menanti, jika ditambah tidak pulang yang ada ia tambah diomeli dan kena hukum mengosek WC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Scene (JJK-JEB)✔️
Fanfiction(Selesai) ⚠️WARNING: 1. Rate; 19+ 2. Delusi yang disalurkan melalui sebuah tulisan 3. Cerita 100% fiktif Tidak ada yang tahu bagaimana kehidupan idol di belakang layar, termasuk kisah percintaan mereka. Bahkan jika kau mengaku sebagai fans, kau ti...