Chapter 4: Fake

3.7K 552 1.2K
                                    

"Hyerin dan Saerom ke gereja untuk berdoa, orang itu nanti akan menyerangmu secara tiba-tiba". Kata asisten sutradara pada Eunha dan Saeron. Mereka tengah diarahkan untuk pengambilan scene di sebuah gereja. Keduanya terus mendengarkan dan berusaha memahami arahan asisten sutradara.

"Aku hanya perlu akting sedang berdoa lalu nanti orang itu akan menembak-ku dari belakang?". Tanya Eunha memastikan.

"Ne, Saerom juga melakukan hal yang sama". Eunha dan Saerom mengangguk dan bersiap memposisikan diri.

"Kita akan mulai!". Kata Wooseok memberi kode.

"Camera... roll!!!".

"Action!".

Eunha dan Saeron mencoba menghayati peran. Keduanya berdoa sambil memejamkan mata. Wooseok mengamati ekspresi Eunha dan Saerom di layar monitor dengan serius.

"Masukkan penjahatnya!". Kode Wooseok. Pemain yang berperan sebagai penjahat-pun masuk perlahan dengan pistol yang sudah mengarah ke punggung Eunha.

"Shoot!".

"Dor!".

"Akh!". Eunha berakting seolah-olah ia telah tertembak.

"Cut!". Wooseok memberi kode pada para staf untuk memberikan darah buatan pada Eunha.

"Saerom nanti kau terlihat sangat panik dan buru-buru menghubungi Sijin". Kata asisten asisten sutradara mengarahkan sementara Eunha masih di beri darah buatan disekitar punggungnya.

"Kenapa ini seperti darah sungguhan? Aku sangat takut". Kata Eunha dengan polos membuat staf tertawa. Untuk scene di gereja hanya ada Eunha, Saeron, dan Jingoo. Sementara itu Jungkook berada ditempat lain untuk melakukan scene berkelahi.

"Haruskah kita berlatih dulu?". Tawar asisten sutradara.

"Ne! Berlatihlah dulu aku akan melihat ekspresi kalian di monitor". Pekik Wooseok kemudian.

"Action!".

"Akh!!!". Pekik Eunha yang terlihat kesakitan karena punggungnya tertembak.

"Astaga nona muda!". Teriak Saerom yang langsung memegang tubuh limbung Eunha. Gadis itu melirik kearah penjahat yang masih bersembunyi.

"Ya! Siapa kau!". Teriak Saerom kearah penjahat yang langsung melarikan diri. Sementara itu Eunha masih mengernyit kesakitan.

"Sa..erom! Sakit...!". Ringis Eunha seperti tengah kesakitan sungguhan.

"Nona muda tenanglah! Aku akan segera menghubungi Sijin". Sahut Saeron cepat dan hendak menghubungi Jingo.

"Saerom kau menginjak kaki-ku". Celetukan Eunha sukses membuat semua staf tertawa. Eunha manyun karena kakinya diinjak oleh Saeron.

"Astaga, Mianhae hahaha. Ku kira kau sedang akting". Kata Saeron sambil tertawa geli.

"Kemarilah kalian ada beberapa adegan yang harus dibenahi". Kata Wooseok meminta Eunha dan Saeron mendekat kearahnya. Lelaki itu langsung menunjukan adegan yang Eunha mainkan bersama Sareon tadi melalui layar monitor.

"Kau harus mengeluarkan air mata, bayangkan betapa sakitnya luka tembak itu dan kau adalah sosok gadis lemah yang belum pernah terluka selama ini". Kata Wooseok membuat Eunha menganggukkan kepalanya. Dan setelah itu syuting kembali dilanjutkan sampai pada adega Jingo menggendong Eunha.

"Mianhae Eunha-yaa aku harus menggendong-mu. Tolong jangan adukan pada Jungkook". Canda Jingo sambil membopong tubuh Eunha. Eunha terkekeh sembari memukul pundak lelaki itu. Sementara itu diluar gereja Jungkook tengah mempelajari script dibantu director dialog.

Behind The Scene (JJK-JEB)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang