Ketika langit menunjukkan warna kelabunya.
"Wan..?"
"Iya..?"
"Apa boleh aku duduk bersamamu, menemanimu?"
"Untuk apa?! Tak usah, kau tak akan mampu!"
"Kenapa?"
"Kau tak akan mampu membuat teduh sembari menahan jenuh yang kupendam."
"Semua itu sudah biasa kulakukan."
"Maka dari itu.. aku hanya mengingatkan. Jadilah diri kamu saja, karena pada dasarnya kita sama."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tapak Sajak
PoésieMenapak tapi Tak Berjejak Melihat tapi Tak Memandang Sebuah Sajak yang menjelma jadi Cara Pandang