Lost - 10

30 4 13
                                    

Vote ment juseyo~

"Aku adalah harapan yang tak pernah diharapkan, bintang yang terus diabaikan, dan bulan yang terus saja sendirian, namun aku tetap bertahan untuk satu tujuan 'Membahagiakan walau sangat menyakitkan'."
- Suho

"Redupnya cahaya suatu bintang menandakan masa yang mungkin akan habis."
- Irene

***

Irene terbangun saat sinar matahari mengenai matanya.
Dengan mata yang masih sedikit memejam, Irene bangun dan saat ia melihat jam dinding yang sudah menunjukkan hampir pukul tujuh, ia berlari ke arah kamar mandi karena nasib sial kini baru saja datang.

Tak butuh waktu lama Irene kini sudah siap untuk berangkat ke kampus, saat ia hendak menutup pintunya ia melihat sebuah kotak berwarna biru tosca dengan pita berwarna purple berukuran sedang ada di atas kasur tepatnya disamping ia tidur tadi.

Tanpa memperdulikan kotak tersebut Irene keluar rumah dengan tatapan bingung ia tidak melihat motor milik Suho, sepertinya cowok tersebut sudah pergi ke kampus pikirnya.

Irene mengunci pintu gerbangnya dan pergi menuju kampusnya menaiki kendaraan umum.

Nasib buruk kini tengah menimpa cewek dengan tubuh mungil yang memiliki rambut sepanjang pinggang tersebut. Siapa lagi kalau bukan Irene.

Irene yang bangunnya kesiangan dan kini ia harus dikeluarkan dari kelasnya karena lupa membawa materi presentasi hasil ia praktek. Cewek itu terus saja memainkan sedotan yang ada di depan nya.

Ia merasa bosan di kantin sendirian seperti ini. Dan sebuah ide pun muncul begitu saja. Dengan cepat ia menjalankan aksi dari idenya.

Dengan langkah gontai Irene terus saja menelusuri gedung fakultas ekonomi. Ia terus melihat kanan kiri nya seperti mencari ruangan seseorang.

Irene berhenti disebuah ruangan dimana ia sudah yakin bahwa itu adalah ruangan Suho untuk belajar.

Ia terus saja menatap pintu di depan nya dengan seksama dengan niat untuk meminta izin bahwa ia akan membawa Suho sebentar untuk berbicara, namun niat nya gagal karena sebuah panggilan dari seseorang.

"Ngapain disini?"tanya Mingyu

"Gak ngapa - ngapain."jawabnya dengan cepat.

"Bukan nya lu ada kelas pagi? Kenapa jadi ke fakultas ekonomi dah ."tanyanya lagi.

"Dibilang gak ngapa - ngapain."kini Irene meninggalkan cowok tersebut dengan kesal.

"Cari siapa?"tanya Mingyu yang kini mengikuti langkah kaki Irene.
"Gue ngomong sama lu lhoo.. jawab dong."

Irene terus berjalan melewati koridor fakultas ekonomi dan menuju taman yang berada di belakang fakultas tersebut.

Mereka duduk di bawah pohon mangga yang sangat besar. Irene menatap awan yang cerah, ia kini dengan posisi tiduran diatas rumput yang sepertinya dirawat setiap harinya.
"Jangan suka ambil kesimpulan kalau belum tahu kebenarannya."ucap mingyu tiba - tiba yang membuat Irene menengokkan kepala nya ke arah cowok tersebut.

"Maksud?"tanya nya dengan tatapan yang bingung.

Mingyu mengambil tas nya yang berada di dekat pohon mangga tadi, ia pergi begitu saja tanpa menjawab ucapan Irene.

Irene menatap punggung cowok tersebut, lalu menatap awan cerahnya lagi.

"Ren, dimana? Masih di kampus atau udah pulang?"tanya Rose dari seberang sana.

My Soulmate [ Suren/vren]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang