18. Yuta Hyung Yang Membunuhnya

25.6K 3.6K 1.2K
                                    

Berapa hari ga update? Ada yang kangen?

Kalo ada typo bilang gais

Happy Reading

Jaemin terdiam di ranjangnya. Ia sedang dalam masa pemulihan, jadi ia tidak diizinkan keluar oleh Jisung. Katanya matanya masih sedikit berkunang-kunang.

Jaemin memikirkan pembicaraannya bersama Jisung dan Yuta tadi. Belum lagi pembicaraannya bersama Haechan membuatnya ragu.

"bagaimana keadaanmu?" Tanya Haechan pada Jaemin yang sejak kemarin tersenyum.

"Sudah lebih baik, terimakasih"

"Maafkan Jeno. Aku tahu dia tidak sengaja. Dia tidak bisa mengendalikan emosinya"

Jaemin mengubah raut wajahnya. Wajahnya memurung "Ya, lagipula semuanya sudah terjadi. Jeno hanya perlu menjauhiku untuk mendapatkan maafku."

Haechan menghela nafas. Sulit membujuk Jaemin yang merasa kecewa. "Kau benar-benar tidak ingin memaafkan Jeno?"

"Aku hanya butuh waktu chan"

"Perkataan Jeno sungguh-sungguh Jaemin-ah"

"Perkataan apa?"

"Jeno mencintaimu"

Deg

Jaemin terdiam. Ia tahu bahwa Haechan tidak pernah berbohong dan jika Haechan berbicara sekarang itu sudah pasti serius.

"Jika kau memang benar memaafkan Jeno, maka datanglah ke rumah kami. Pintu rumah kami selalu terbuka untukmu" Haechan tersenyum sebelum ia pergi. Jaemin semakin ragu. Dia memang marah pada Jeno, tapi tidak dapat ia pungkiri bahwa ia juga










mencintai Jeno

****

Blesser || Nomin ☑️ (Unpublish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang