Jaemin sudah pusing harus mencari pekerjaan dimana lagi. Ia sudah melihat-lihat lowongan pekerjaan di internet dan semua persyaratannya tidak bisa Jaemin penuhi. Lagipula Jaemin belum lulus SMA. Sangat sulit mencari pekerjaan paruh waktu yang boleh melibatkan anak SMA, tapi ia tidak menyangka akan sesulit ini.
“Hey, kau tidak apa-apa?” Seseorang tiba-tiba duduk di samping Jaemin saat Jaemin sedang menyandarkan dirinya di halte. Jaemin terkejut, tiba-tiba ada orang tidak ia kenal duduk di sampingnya.
“T-tidak apa-apa”
“Kau seperti punya masalah. Butuh bantuan?” Orang itu menawarkan
“Aku hanya butuh pekerjaan paruh waktu”
“NAH KEBETULAN” Orang itu mengangetkan Jaemin.
“K-kenapa?”
“Kebetulan aku punya café, dan aku butuh 1 karyawan lagi di bagian kasir. Kau mau?”
Mata Jaemin langsung berbinar. Jaemin langsung menganggukan kepalanya cepat “Tentu saja aku mau. Pekerjaan apapun aku tidak masalah.”
“Baiklah, kau bisa mulai bekerja besok. Sebelumnya, siapa namamu?”
“Aku Jaemin, Na Jaemin”
“Aku Huang Renjun”
****
Jaemin mencoba masuk ke dalam kelasnya dengan penuh rintangan. Saat ia memasuki area sekolah tadi banyak sekali siswa yang merudungnya, entah menghalangi perjalanannya, mengatainya, ataupun menyuruhnya macam-macam. Namun, saat Jaemin masuk—
Brushh
—Jaemin tidak menyangka akan ada ember berisi air di atas pintu kelasnya. Semua teman sekelasnya menertawakannya. Jaemin ingin menangis, namun ia hanya menahannya. Ia tidak bisa bergerak kemanapun, tubuhnya tercetak karena basah oleh air. Tentu saja para pria dominan menjadikan hal itu sebagai cemoohan.
“Hei Jaemin, kau sengaja membentuk tubuhmu seperti itu?”
“Jaemin, aku benar-benar penasaran denganmu”
“Jaemin-ah, aku ingin mencicipi tubuhmu”
Jaemin tidak bisa menahan tangisnya saat mendengar perkataan terakhir. Ia merasa terhina. Ia bukan jalang, ia bukan pria murahan. Jaemin ingin sekali meneriaki itu, tapi apa daya dirinya, untuk sekolahpun ia hanya mengandalkan beasiswa, sangat tidak sebanding dengan mereka yang mempunyai kekuasaan di sekolah ini.
Tiba-tiba saja ada yang memasangkan jas almamaternya pada Jaemin dan membawa Jaemin ke UKS. Dapat ia rasakan bahwa semua siswa langsung terdiam saat itu. Jaemin melihat ke arah orang yang menolongnya, ia tidak mengenalnya. Lantas apa alasan orang itu menolongnya?
****
“Kau tidak apa-apa? Ini, pakai saja dulu bajuku”
“Y-ya, terimakasih sudah menolongku”. Jaemin agak ragu saat ingin mengganti baju. Orang itu masih memandanginya, Jaemin malu
“M-maaf, bisakah kau berbalik dulu? A-aku ingin berganti”
“Ah, ya maaf” Jawab orang itu canggung. Setelah Jaemin selesai berganti baju, Jaemin mengucapkan banyak terimakasih pada orang itu.
“Tidak masalah. Jangan diam saja jika kau dirudung seperti itu. Lawan saja mereka”
“Mereka akan semakin menindasku saat aku melawan mereka. Lagipula mereka benar, aku hanya parasit di sekolah ini. Mereka sangat kaya dan mempunyai banyak kekuatan, sedangkan aku hanya sendirian. Aku tidak bisa melawan mereka”
KAMU SEDANG MEMBACA
Blesser || Nomin ☑️ (Unpublish)
Fiksi Penggemar[complete] BACA DULU DESCRIPTION. DILARANG MEMBAWA/SS CERITA SAYA UNTUK DIJADIKAN KONTEN DI TIKTOK ATAU PLATFORM LAIN. PLEASE Berapa lama Jaemin harus menderita? 3 tahun ? 7 tahun ? Atau mungkin.. Selamanya? Start - 07052020 End - 28052020 Warn! B...