Bilang kalau ada typo
Happy Reading"Lee Jeno"
Jeno menolehkan kepalanya. Dilihatnya Jaemin sedang berjalan menuju ke arahnya.
"Na Jaemin"
"Apa kabar"
"Tidak baik"
"Karena kedua sahabatmu?"
"Kau pasti pernah merasakan kehilangan, dan kau tau bagaimana rasanya Jaemin. Terlebih jika mereka adalah orang terdekatmu"
"Ya, aku pernah merasa kehilangan, dan yang menghilangkannya pun orang terdekatku" Jeno terhenyak. Kata-kata Jaemin seolah Jaemin sedang menyindirnya.
"Apa?" Tanya Jeno pura-pura tidak tahu.
"Tidak. Lupakan saja"
Lalu hanya ada keheningan yang melanda. Mereka terlalu bingung untuk mengobrol. Jeno yang masih bersedih dan Jaemin yang masih memikirkan perihal Jeno dan orangtuanya.
"Untuk apa kau disini?" Akhirnya Jeno bertanya. Pasalnya sejak tadi Jaemin tidak memberikan alasannya datang ke rumahnya.
"Aku ingin tau kabarmu. Ya tadinya" Suara Jaemin mengecil saat mengatakan kata terakhir.
"Ya. Terimakasih. Aku cukup terhibur dengan kehadiranmu disini". Jeno tidak berbohong. Ada rasa senang yang membuncah kala ia mendengar suara manis Jaemin.
"Hmm. Aku tidak bisa memberikan solusi. Hanya menyabarkanmu yang bisa aku lalukan. Kau harus bersabar dan mengikhlaskan kedua temanmu. Aku yakin disana mereka mendapatkan tempat yang sempurna" Ucap Jaemin tulus. Jaemin tidak bisa memungkiri bahwa dirinya senang karena Hendery dan Lucas sudah mati, ia sudah benar-benar puas. Ia hanya bisa berdoa untuk ketenangan jiwa mereka.
"Yasudah.. Kalau begitu. Aku akan pulang. Aku rasa kau sudah cukup terhibur" kata Jaemin berpamitan
"Kenapa sebentar sekali?" Tanya Jeno heran. Pasalnya tidak sampai 30 menit Jaemin berada disini dan Jaemin sudah ingin pulang.
"Aku sudah melakukan semuanya. Kurasa itu cukup untukku." Jaemin tersenyum tipis,, dan ia berdiri. Namun sebelum melangkah, Jaemin berbalik pada Jeno
"Ahh, Jeno.. Ngomong-ngomong mobil biru mu bagus"
Deg
Jantung Jeno berdetak tidak karuan. Ada rasa takut yang menyelimuti hatinya.
"A-ah ya.. I-itu hadiah dari orangtuaku" jawab Jeno gugup. Jaemin tersenyum kecil. Jeno terlihat gugup dan biasanya orang yang terlihat gugup adalah orang yang bersalah.
"Jangan digunakan untuk hal yang tidak baik. Kau tahu, tidak ada yang tahu kapan musibah datang.. Dan juga,,, jangan lupa untuk membereskan urusanmu di masa lalu."
Jeno benar-benar takut sekarang. Jaemin sangat sesuatu. Jeno bisa menebak bahwa Jaemin mungkin sudah tau semuanya. Jeno hanya bisa berdoa semoga Jaemin berbaik hati dan meloloskan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blesser || Nomin ☑️ (Unpublish)
Fanfic[complete] BACA DULU DESCRIPTION. DILARANG MEMBAWA/SS CERITA SAYA UNTUK DIJADIKAN KONTEN DI TIKTOK ATAU PLATFORM LAIN. PLEASE Berapa lama Jaemin harus menderita? 3 tahun ? 7 tahun ? Atau mungkin.. Selamanya? Start - 07052020 End - 28052020 Warn! B...