16. Sampai Kapan Aku Dihantui

26.3K 3.8K 726
                                    

Bilang kalau ada typo

Happy Reading

"Ayolah,, aku berjanji akan berhati - hati"

"Tidak. Jika kau mau, pergi saja sendiri. Aku tidak akan ikut"

"Ck, kau lemah"

"Terserah. Aku tidak mau sampai sesuatu terjadi. Perasaanku tidak enak"

"Hey, itu hanya perasaan biasa saja. Akan hilang setelah kau bersenang-senang. Ayolah, aku akan mentraktirmu nanti"

"Tidak mau Jeno-ya. Aku tidak ingin ikut. Kau saja. Aku tidak ingin terlibat jika sesuatu terjadi"

Jeno hanya mencebikan bibirnya mengejek Haechan. Ia sudah lelah mengajak Haechan untuk pergi bersamanya.

Haechan menolak ikut. Ini pertama kalinya Jeno mengendarai mobil dan perasaan Haechan sangat tidak enak.

****

"Jisung-ah, aku akan segera sampai di rumah"

"....."

"Tentu saja. Jika bukan bersama appa dan eomma dengan siapa lagi?"

"...."

"Ani. Aku ingin pulang lebih cepat. Lagipula Jeju tidak sebaik kata orang-orang. Tidak ada kau dan Nana hyung disana. Tidak seru"

"...."

"Baiklah. Bisa kau berikan pada Nana Hyung? Aku ingin bicara"

"Yeoboseyo, Chenle-ya" Sapa Jaemin di sebrang sana

"Eoh, hyung"

"Bersenang-senang?"

Blesser || Nomin ☑️ (Unpublish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang