hari kamis gini, aku paling males. soalnya pelajarannya malesin semua.
kimia, olahraga, jawa, matematika. pusing aku waktu liat jadwal yang kutempel di rak buku.
jawa itu loh. bukannya aku nggak suka, tapi aku ketinggalan banyak banget. temenku yang lain udah bisa nulis satu cerita pake huruf jawa, aku baru ngapalin dasarnya. belum lagi bahasanya yang asing banget ditelingaku. mau nangis aja aku rasanya.
jam kimia udah selesai lima menit lalu. sekarang aku, yuqi, sama nancy lagi ganti di kamar mandi kelas 12. yang sepi, gaada yang minat soalnya pojok banget.
“eh, katanya eric pacaran sama xiyeon masa,” yuqi membuka topik sambil melepaskan kemeja identitasnya.
“lah? bukannya xiyeon sama jeno?” nancy turut nimbrung sambil merapihkan dasi dan sabuk yang baru dia lepas.
“nah iya, makannya itu,” sahut yuqi.
aku terdiam sebentar. “bukannya eric sodaranya jeno?” tanyaku.
mereka berdua langsung menatapku. yuqi tertawa, “buset, bukan!”
nancy ikut terbahak, “kata siapa kamu?”
aku menggindikan bahu, “kira-kira aja, mukanya mirip gitu,” jawabku.
“ngawur kamu, ta,” nancy menepuk pundakku sambil tertawa kencang.
sementara aku memasang senyum tak bersalah.
“udah-udah, cepet ganti, keburu dimarahin pak johnny,”
aku sudah selesai daritadi sebenarnya. mereka bedua saja yang lelet.
“ayo dong!” pekikku. soalnya, aku denger suara peluit panjang khas pak johnny. masalahnya lagi, pak johnny itu tegas banget. telat dikit aja pasti dihukum.
yuqi memekik, dia menatapku panik, “aduh, aku kebelet. gimana dong?”
nancy mendengus, “tinggal ya?”
“IH GILA! TEGA KALIAN SAMA AKU?!” pekik yuqi.
aku menutup kuping, pening mendengar suaranya yang membahana.
“ta, kamu ke kelas aja, bawain bajuku sama yuqi sekalian, biar cepet. nanti langsung ketemu di lapangan,” nancy mengulurkan seragamnya padaku, diikuti yuqi. aku mengangguk, lalu cepat-cepat lari keluar kamar mandi.
aku memilih lewat jalan pintas di kompleks kelas 12, lebih dekat. namun sialnya, di tengah jalan, pak arif malah sedang ngepel lantai. padahal sudah setengah jalan. jadilah aku muter lagi lewat jalan yang kulewati waktu berangkat tadi.
sekilas waktu aku lewat lapangan sepak bola, semua udah pada kumpul. nancy sama yuqi juga udah ada disana. aduh, mati aku.
lariku kupercepat, supaya cepat sampai di kelas. pas sampai, aku lempar asal seragam mereka ke mejaku. terus lari kencang ke lapangan.
“maaf pak, saya telat,” ujarku ngos-ngosan.
pak johnny menatapku datar, “dari mana kamu?” tanyanya tajam.
aku melirik yuqi dan nancy yang sedang menatapku panik. “a-ah, itu dari--”
“saya telat pak, maaf,” sahut seseorang di sebelahku.
aku membeku. suaranya, aku hapal sekali.
perlahan aku melihat ke arahnya. menangkap sesosok manusia yang belakangan ini bikin jantungku nggak bisa bekerja dnegan normal.
kok kak mark bisa disini? bukannya kelas 12 olahraganya sama pak yuta?
“kamu lagi! darimana kamu? bolos lagi?!” tanya pak johnny galak.
kak mark menatapku sejenak. “maaf pak, habis nganterin yohan ke rs, waktu naik tangga dia kepleset terus kakinya patah,”
“alesan aja kamu,” pak johnny mendengus. dia melirik bagde namaku dan kak mark. lalu membuka buku absennya. “claretta, 11 mipa 3. markus 12 mipa 7. kalian berdua, keliling lapangan sepak bola sepuluh kali sekarang,”
aku melotot. sepuluh kali?! mana kuat aku?!
“pak, jangan gitu dong. masa sepuluh kali?” protes kak mark.
“mau protes kamu? kamu cowok bukan hah?”
aku menatap kak mark yang menghela napas. “saya mah disuruh lari dua puluh kali juga kuat pak,” dia menunjukku, “tapi retta perempuan, pak. bapak tega cewek cantik kayak gini pingsan gara-gara bapak hukum?”
aku hanya bisa diam. diiringi dengan sorakan teman-teman sekelasku dan teman-teman kelas kak mark disana.
pak johnny sempat terdiam. “yaudah, claretta 5 saja. sisanya, gabungin punya markus,”
“e-eh? nggak usah pak--”
“siap, pak!” kak mark memotong kalimatku. dia menarik tangan kananku, “ayo ta,”
akhirnya aku ikut berlari dengan kak mark memutari lapangan sepak bola. kak mark benar-benar berlari disampingku. menyesuaikan kecepatannya dengan kecepatanku. padahal aku tau dia bisa lebih cepat dari ini.
dua putaran terlewati, napasku mulai menggila. habisnya mataharinya terik banget. mana aku nggak pandai di olahraga lagi.
“hey, kamu nggak papa?” kak mark bertanya padaku.
aku mengangguk, “nggak papa, kak,”
dia menoleh, menatapku, “kalo nggak kuat udahan aja, biar jadiin satu punyaku,”
aku menggeleng, “aku kuat kok kak!” pekikku semangat.
kak mark tertawa, lalu mengacak rambutku pelan.
“HEH! LARI YANG BENER, JANGAN PACARAN!” suara pak johnny membuat kak mark mendengus dan kembali menghadap depan.
“kak mark kok sama pak johnny?” tanyaku.
“pak yuta cuti sebulan. istrinya melahirkan di jepang,”
aku ber-oh ria.
“dery sekarang dimana, ta?” tanya kak mark.
“sma melati, kak,”
“kok nggak masuk sini aja?”
“aku yang nggak mau. bosen liat mukanya gitu mulu tiap hari,” jawabku apa adanya.
kak mark tertawa kencang. serius, tawanya sekencang itu. padahal aku nggak lagi ngelucu.
lima putaran terlewati begitu saja karena kak mark mengalihkan fokusku dengan obrolannya, aku jadi nggak terlalu capek.
“udah sana balik ke barisan, biar aku yang nerusin,” ujar kak mark.
aku menggeleng, “aku terusin aja kak,” jawabku, nggak enak sama kak mark.
kak mark memberhentikan larinya di depanku, membuatku ikut berhenti. dia tersenyum sambil mengatur napasnya. “kamu nggak boleh capek-capek. nanti kalau pingsan, aku yang sedih. udah, sana balik ke barisan,”
“tapi kak--”
“claretta, dengerin aku. ngelihat kamu ngos-ngosan aja, rasanya aku mau marahin pak johnny karena ngasih hukuman kayak gini. kalo nanti kamu kecapekan, yakin deh pak johnny pulang-pulang tinggal nama,”
dia menepuk puncak kepalaku, lalu membalik tubuhku menghadap dua barisan kelas yang sedang menatap kami berdua. aduh serius aku malu.
“dah sana balik. kamu kalo mau semangatin aku dari sana aja,”
aku kembali berbalik menghadap kak mark. menatapnya tidak enak lalu tersenyum tulus. “makasih ya kak, nanti aku traktir deh,”
lalu aku berlari kembali ke barisan karena pak johnny sudah meniup peluitnya.
“retta, nanti pulangnya sama aku lagi!”
“CIEEEEEE!!!”
sesuatu di jogja
.
.
.TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
𝙨𝙚𝙨𝙪𝙖𝙩𝙪 𝙙𝙞 𝙟𝙤𝙜𝙟𝙖
Разное𝚒𝚗𝚒 𝚝𝚎𝚗𝚝𝚊𝚗𝚐 𝚔𝚘𝚝𝚊 𝚓𝚘𝚐𝚓𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚗𝚞𝚛𝚞𝚝𝚔𝚞 𝚒𝚜𝚝𝚒𝚖𝚎𝚠𝚊, 𝚖𝚊𝚞 𝚖𝚎𝚗𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚛𝚔𝚊𝚗? [𝚏𝚝. 마크이 - 𝚖𝚊𝚛𝚔 𝚕𝚎𝚎] ©scthy_w2020