Happy Reading Guys!
***
Sesampainya di kamar, Shee langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur king size nya untuk menghilangkan rasa lelahnya sejenak. Dia pun menatap langit kamarnya sembari bernyanyi kecil.
“Kak Zea kenapa gak ngabarin gue ya, besok katanya meeting?" monolognya kemudian mengambil ponselnya.
Saat mencari nama sekretarisnya itu, tiba-tiba notifikasi masuk.
Kak Zea
Besok janlup lo ada meeting
Kita sepakat meeting di cafe loKita siapa? Lo aja kali
Hehee...
Intinya gitu lahHmm
Jam berapa?Jam 4 sore
Oke
Setelah itu Shee keluar dari room chat sekretarisnya. Dia melihat lihat banyak notif dari grup sahabatnya namun dia tidak memperdulikan itu.
Setelah itu dia mematikan ponselnya dan bangun dari rebahannya kemudian berjalan menuju dari kamar mandi.
“Lengket banget badan gue, gue ngapain aja sih dari tadi. Perasaan gak ngapa-ngapain deh," monolog Shee sembari berjalan ke arah kamar mandi.
Butuh waktu 20 menit Shee membersihkan dirinya. Shee keluar dari kamar mandi dengan pakaian santainya, yaitu atasan kaos berwarna navy dan bawahan legging hitam dibawah lutut.
Setelah itu Shee langsung merebahkan tubuhnya lagi dan menyalakan ponselnya untuk membalas pesan-pesan yang belum terbalas.
Tak terasa, Shee berkutat ponselnya sampai malam. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya.
“Shee, turun yang mau makan malam!” ucap bundanya yang berada didepan pintu kamar.
“Iya,” balas Shee sambil meletakkan ponselnya di atas nakas.
***
Sesampainya diruang makan, disana sudah ada Ayah dan Bundanya yang tengah menunggu dirinya. Shee pun duduk dan langsung mengambil makanannya.
“Shee, kapan kamu kasi tau identitas kamu disekolah?” tanya Ayahnya membuka obrolan.
“Nanti kalau udah saatnya yah,” jawab Shee.
“Shee bakal buat suprise, mungkin sih!” lanjutnya didalam hati.
“Ya nanti kapan sayang?” tanya Bundanya.
“Hemm...entahlah. Shee juga gatau, lagian nyaman-nyaman aja Shee gini," ujar Shee.
“Yaudah deh terserah kamu,” pasrah Bundanya.
Selepas makan malam, Shee dan orang tuanya berkumpul di ruang keluarga untuk menikmati kebersamaan. Sudah menjadi rutinitas keluarga Shee seperti itu.
Tak terasa mereka berkumpul sampai jam 20.00, Shee pun memutuskan untuk pergi kekamarnya.
“Shee kekamar dulu yaa,” pamitnya kemudian bangkit dari duduknya dan orang tua mereka hanya menganggukkan kepalanya.
***
Saat tengah asik bermain game di ponselnya, tiba-tiba ada notifikasi Pop Up dari aplikasi WhatsAppnya dan itu nomor tanpa nama.
Shee mengerutkan, siapa yang berani menyebar nomornya? Tak ingin berlama-lama Shee membuka pesan tersebut.
+62 8xxxx
Hey cewek galak, save!
Siapa?
Alvaro
Dapet dari mana nomer gue?
Ada deh
Nomor lo aja gue dapet, apalagi hati loApaansih, gajelas banget
Gapapa, yang terpenting sekarang perasaan gue ke lo itu jelas!
Idih, baru tau selain nyebelin lo alay
Iya, alayfiu juga
Jangan lupa save yaRead
Shee hanya membaca pesan itu tanpa ada minat untuk membalasnya. Shee tak menyangka jika Alvaro semenyebalkan ituuu. Ahh! Siapa yang memberi nomornya ke Algojoo ituuu.
“Dasar cowok nyebelin!” batinnya.
Kemudian Shee mematikan ponselnya, dia berniat untuk tidur karena sudah malam dan juga besok dia harus sekolah, tak lupa setelah itu meeting.
***
Disisi lain, Varo yang berada dibalkon kamarnya tengah senyum senyum sendiri melihat isi chatnya dengan Shee. Pertama kalinya dirinya mengirimkan pesan seperti itu kepada seseorang, apalagi perempuan. Entah kenapa dirinya merasa tertarik dengan perempuan itu.
Setelah itu dia memutuskan untuk masuk kekamarnya, tak lupa dia menutup pintu balkon kamarnya. Kemudian dia juga berniat untuk tidur, semoga saja didalam mimpinya bertemu dengan Shee.
***
Selesai revisi.
Terima kasih buat kalian yang udah baca🥰Jangan lupa vote dan comment yaww🤩
KAMU SEDANG MEMBACA
S H E E Z A N ✔ [ PROSES REVISI ]
Roman pour Adolescents[ PROSES REVISI ] ⚠️WARNING!!⚠️ CERITA INI DILARANG KERAS UNTUK DI PLAGIARISME / JIPLAK!! SAYA YAKIN ANDA BISA BERKARYA DENGAN USAHA SENDIRI!! DIHARAPKAN UNTUK DI FOLLOW SEBELUM MEMBACA! • • • "Jangan ketus-ketus gitu dong. Entar kalau gue suka gima...