Happy Reading!
***
Brakk!
Daren yang menyantap makannya pun tersedak, segera dia mengambil minumannya. Sedangkan yang lain terkejut dan melihat siapa pelakunya.
“Buset dahh, gue lagi makan malah keselek. Heh, lo ngapain main gebrak-gebrak segala?” tanya Daren kesal kepada Naomi.
Yaa yang menggebrak adalah Naomi dan ada antek-anteknya yang mengikutinya dari belakang.
Naomi pun menghiraukan ucapan Daren, kemudian dia menatap tajam pada ketiga gadis yang berada di meja tersebut. Sedangkan yang ditatap memasang wajah biasa saja.
“Heh! Kalian ngapain satu meja bareng Varo dan sahabat-sahabatnya?” tanya Naomi kepada ketiga gadis tersebut.
Pertanyaan Naomi pun dihiraukan oleh mereka, Naomi pun yang dihiraukan merasa kesal.
Brakk!
Naomi menggebrak meja mereka lagi, ”Kalian denger gue ngomong gak sih?!” kesal Naomi
“Apa?” tanya Shee berusaha tenang karena malas berdebat.
“Lo denger gak apa kata gue?!” sarkas Naomi.
“Denger,” ucap Shee.
“Kenapa gak dijawab?!”
Shee pun hanya mengedikkan bahunya, dan itu membuat Naomi kesal.
“Ck! Udah sana pindah. Gue sama temen-temen gue yang mau duduk disini!” titah Naomi.
“Apa hak lo ngusir mereka?” tanya Varo datar.
“Karena dia udah berani deket-deket kamu dan sahabat kamu,” nada suara Naomi pun dilembut lembutkan membuat ketiga gadis tersebut jijik mendengarnya.
“Gue yang nyuruh mereka satu meja sama kita” ucap Varo.
“Alah mana mungkin, pasti mereka kan yang kecentilan sama kamu?” ucap Naomi sambil menunjuk ke tiga gadis tersebut.
“Heh! Pasti kalian kan yang kecentilan sama Varo dan sahabatnya?!” sambung Naomi .
“Dasar murahan!” sarkas Naomi.
Rissa pun yang tak terima dikatai seperti itu kesal setengah mati, ”Heh! Ngaca dulu dong, siapa ngatain siapa. Lo tuh sama antek-antek lo itu yang murahan!”
“Apa? Kan emang kenyatan kan lo dan sahabat lo itu yang murahan?” ujar Naomi sambil melipat tangannya didada.
“Heh! Trus siapa yang setiap gue ke mall selalu liat lo dan antek lo itu jalan bareng cowok yang beda tiap kalinya?” ujar Rissa sambil tersenyum miring.
Memang setiap Rissa jalan-jalan ke mall dia selalu melihat Naomi dan anteknya jalan-jalan bersama cowok yang berbeda.
Rissa yang melihat Naomi diam menantangnya, ”Kenapa lo diem? Berarti ucapan gue bener kan?” ucap Rissa sambil tersenyum miring.
“Lo!” ucap Naomi sambil mengangkat tangannya bersiap untuk menampar Rissa. Rissa pun menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
Beberapa detik kemudian, Rissa tidak merasakan apa-apa. Rissa pun mengintip melalui sela-sela jarinya dan setelah itu dia menurunkan tangannya yang menutup wajahnya.
Dilihatnya, Shee menahan tangan Naomi, “Jangan berani-beraninya lo nampar sahabat gue! Gue diem bukan berarti gue takut, tapi gue males berdebat sama lo. Sayangnya,lo udah berhasil buat gue ingin berdebat sama lo!” ucap Shee menatap Naomi dengan tajam.
“Dia yang ngatain gue!” sarkas Naomi cepat.
“Kalau lo gak ngatain dia duluan, dia gak bakal ngatain lo balik. Tapi emang bener sih lo kan emang murahan,” ucap Shee menatap Naomi tajam.
“Dan untuk kenapa gue dan sahabat gue satu meja sama Varo dan sahabatnya, mereka yang nyamperin kita waktu kita mau kekantin. Itupun mereka nyamperin kita, kalau nggak pun gue ogah nyamperin mereka duluan. Gue dan sahabat gue gak kaya lo yang ngejar cowok duluan” sambung Shee.
“Lo!” tunjuk Naomi dengan tangan kirinya karena yang kanan masih ditahan Shee.
“Apa?!” tantang Shee.
“Gue akan laporin kalian ke bokap gue, biar kalian dikeluarin dari sekolah ini” ucap Naomi sambil menepis tangan Shee yang memegangnya.
Shee yang mendengar itu tersenyum miring dan dia mendekat ke arah Naomi kemudian membisikkan sesuatu “Laporin aja, gue gak takut. Oiya, ternyata lo gak percaya apa yang gue ucap waktu itu ya?” setelah mengucapkan itu Shee menjauh dari Naomi.
“Gak! Gue gak percaya apa yang di ucap lo waktu itu!” ucap Naomi.
“Yaudah sih, gue mah bodo amat! Yang penting gue gak salah disini dan gue gak bakal dikeluarin dari sekolah ini sampai kapanpun, kecuali gue udah lulus” ucap Shee santai.
“Yaudah, yuk guys. Kita keluar dari kantin, males gue sama cewek yang satu ini” ucap Shee kepada sahabatnya. Dan mereka pun mengangguk, kemudian melangkahkan kakinya meninggalkan kantin.
“Balik!” ucap Varo pada sahabatnya. Dan mereka juga melangkahkan kakinya meninggalkan kantin.
Sebelum itu, Daren sempat mengatakan sesuatu ke Naomi, ”Mangkannya, kalau gatau yang sebenernya jangan asal marah-marah gajelas,” ucapnya setelah itu pergi.
Naomi pun sangat sangat kesal setengah mati “Awas lo Shee, tunggu pembalasan gue selanjutnya! ” desisnya dan masih tidak percaya dengan apa yang diakatakan Shee tadi.
Naomi pun melihat sekelilingnya, ternyata sedari tadi siswa/siswi dikantin melihat kearahnya. Memang benar, sedari tadi mereka melihat kejadian dari awal sampai akhir yang diakibatnya oleh Naomi.
“Apa kalian liat-liat?!” tanya Naomi melotot pada siswa/siswi tersebut dan mereka langsung beralih pada kesibukannya masing-masing.
“Balik!” ucapnya pada antek anteknya. Dan Naomi pun pergi dari kantin bersama antek-anteknya.
Beberapa menit kemudian bel masuk pun berbunyi,setelah itu seluruh siswa/siswi pergi meninggalkan kantin dan menuju ke kelas mereka masing-masing.
***
Selesai revisi
Jangan lupa vote dan komentarnya gaess!🤩
KAMU SEDANG MEMBACA
S H E E Z A N ✔ [ PROSES REVISI ]
Novela Juvenil[ PROSES REVISI ] ⚠️WARNING!!⚠️ CERITA INI DILARANG KERAS UNTUK DI PLAGIARISME / JIPLAK!! SAYA YAKIN ANDA BISA BERKARYA DENGAN USAHA SENDIRI!! DIHARAPKAN UNTUK DI FOLLOW SEBELUM MEMBACA! • • • "Jangan ketus-ketus gitu dong. Entar kalau gue suka gima...