2 [olimpiade]

207 20 1
                                    

Aku iri banget deh sama mereka berdua.. So sweet banget batinnya sambil memanyunkan bibir. Dia jalan sambil merunduk. Sesekali dia memainkan sepatunya.

Kali ini terjadi lagi, geng Mingyu datang keluar dari kelasnya. Baru Eunha ingin lewat, hanya langkahnya spontan rem mendadak, jadi terkesan kaget. Eunha kembali berdebar.

Geng Mingyu isinya anak anak OSIS semua, anak IPS juga, random cewek-cowok, ditambah mereka famous famous. Itu yang bikin Eunha minder, padahal mereka gak ada sangkut pautnya.

"Eh, Jung Eunbi anak IPA 1, ya?" yang membuat Eunha kaget, orang yang bertanya itu Jungkook pria yang juga se geng dengan Mingyu. Otomatis mereka semua ikut berhenti dan mengarah ke Eunha.

Eunha menggelak sangat kaget. Apalagi jantungnya, tak karuan berdetak. Tapi dia berusaha supaya tidak terlihat begitu terkejut. "Iya? Eh hehe- iya aku Jung Eunbi..,"

"Gue dapet kabar dari Irene Ssaem katanya lo harus ke ruangannya jam istirahat. Untung gue ketemu lo." jelas Jungkook.

ih baru ketemu langsung lo-gue.

"Aaah ... oke, m-makasih ya infonya." Eunha menunduk 30°. Semoga dia terlihat cantik saat itu dan tidak terkesan salting.

"Mau ke ruangan Irene Ssaem, kan?" tanya Lisa salah satu cewek di perkumpulan itu. "Bareng aja kita juga mau ke ruang Irene Ssaem, kok."

"Iya, kita mau rapat OSIS di sana. Bareng aja." sahut Jaehyun.

Kenapa mereka harus nawarin kayak gini? Kan aneh juga kalau Eunha jalan bareng anak anak terkenal kayak mereka. Gak mungkin juga dong malu maluin banget. Bisa bisa Eunha dihujat abis abisan. Eunha tambah berdegup kencang, keringatnya pun hampir rembes kalau mereka masih disini.

"Hehe, aku duluan aja, ya."

"Ooh gitu, ya udah." Balas Jaehyun.

Eunha sedikit menunduk ketika mereka memotong jalan untuk Eunha. Mereka benar benar tidak tahu kondisi jantung Eunha saat ini. "Permisi ...,"

Mingyu yang daritadi menggandeng Chaeyeon-pun terbeku saat melihat langsung seorang Eunha. Sebelumnya dia tidak pernah berhadapan begini. Walaupun yang berbicara Jungkook, tapi entah kenapa dia merasa ada yang berbeda.

Mereka semua melihat kepergian Eunha yang tampak kacau. Larinya pun tak beraturan.

Jujur, selama ini Mingyu pun sering menatap Eunha, entah apa karena dia suka, atau karena Eunha terlalu menjadi center dari segalanya.

-🌙💎-

Setibanya di ruang Irene Ssaem, Eunha mengatur napas dan mengelap keringat terlebih dahulu. Karena keadaan tadi disana membuatnya tak berhenti berlari.

Dan, ya, Eunha harus menahan detak jantungnya yang berlebihan itu lagi. Mereka begitu cepat datang menyusul Eunha di depan ruangan Irene Ssaem, guru Sosiologi sekaligus pembimbing OSIS SMA ini.

Kaki Eunha bergetar sedikit.

"Loh kirain udah masuk duluan?" kata Lisa. Padahal nilai marathon Eunha tidak seburuk ini.

Eunha terkekeh. Namun dia hanya tersenyum. Ia mundur karena Mingyu yang akan mengetuk pintu. Anak ini tinggi sekali sampai Eunha hanya setinggi pundaknya. Kini dia sudah lumayan tenang.

"Buka."

Irene Saaem menengok ke depan, tadinya dia sibuk pada handphone nya. "Oh kalian, masuk deh, kita rapat untuk lomba bulan ini, ya."

Irene Ssaem tidak melihat Eunha apa bagaimana, jelas jelas dia berada di paling depan. Sampai saat Eunha tersenyum tipis, baru Irene Ssaem menemukan Eunha. "Eh ada Jung Eunbi. Iya ssaem mau bicara sama kamu. Udah kalian masuk aja."

BE BY MY SIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang