18 [jauhin?]

69 11 3
                                    

"Tadi pas gua ke ruang kepala sekolah lu kemana, Mingyu?" tanya Seungcheol sembari fokus pada jalanan.

"Ke taman, hyung."

Seungcheol menyetir sementara Vernon dan Mingyu duduk di belakang.

"Ngapain, hyung?" Vernon pun ikutan ngobrol.

Mingyu ingin sekali mengenalkan Eunha ke teman-temannya. Tapi dia masih belum yakin. "Ketemu Chaeyeon."

"Ooh." gumam Seungcheol. Sesuai dengan apa yang dia pikirkan. "Lu lamaran kapan, Gyu?"

"Paling pas gua lulus. Tapi percuma, gua tau Chaeyeon sama Jaehyun suka satu sama lain." curcol Mingyu panjang lebar. Kalimat yang dia ungkapin mengalir dengan begitu lancar.

"Jangan begitu dulu, hyung. Lama-kelamaan juga lu bisa merebut hati Chaeyeon Nunna." jawab Vernon mendukung.

Gua harap gua bisa cerita orang yang paling gua suka ke kalian. Bahkan seluruh dunia.

"Tapi lu cinta, kan, Gyu? Sama Chaeyeon?" pertanyaan Seungcheol mendadak banget sehingga membuat Mingyu terperangah.

"Mungkin." Mingyu menunduk. Susah juga menyatakan sebuah fakta kalau dia suka sama Eunha. Sangat susah.

Walaupun Mingyu tau Seungcheol punya pacar yang mungkin nasib Mingyu bakalan sama kayak dia.

Gua tau lu pasti ga setuju sama perjodohan ini, Gyu. Batin Seungcheol sambil menatap kaca spion depan yang memantulkan bayangan Mingyu. "Kalo ada apa-apa ... Cerita aja ke kita, Gyu."

Mingyu tersenyum smirk sambil menatap jalanan. "Iya, Hyung."

Dua orang menarik perhatian Mingyu. Laki-laki yang memakai seragam Shim Star dan berhenti di pinggir jalan sambil merutuki motornya yang mungkin mogok. Lah itu si Dokyeom, kan?

"Hyung, hyung!" Mingyu memukul jok mobil Seungcheol supaya dia memberhentikan mobilnya.

"Ya?" sahutnya sedikit menoleh.

"Berenti bentar. Itu ada temen gua motornya mogok. Boleh nganter dia ke sekolah ga?"

"Jadi nanti kita balik ke sekolah lagi, nih?" tanya Seungcheol namun tidak dijawab oleh Mingyu. "Ya udah. Kasian mogok kali. Kita muter balik, ya."

Mereka akhirnya memutar balik arah lalu menghampiri tempat Dokyeom dan temannya itu. Seungcheol berpikir sepertinya waktunya cukup untuk muter balik ke sekolah. Jadi ya sudah.

Mingyu membuka kaca mobil di sisinya, "Woy, Dokyeom!"

"Eh! Gyu."

Ia membuka pintu mobil. Seungcheol sama Vernon juga ikut turun. "Kenapa motor lu?"

"Aki nya, soak. Sial banget, kan?" gerutu Dokyeom sambil terus menggaruk kepalanya. "Lu ga sekolah?"

"Engga. Ya udah, lu berdua, naik mobil kita aja. Kita muter balik ke sekolah."

Melihat Seungcheol, Dokyeom nge-bow, dia tau itu Choi Seungcheol mantan ketua OSIS di Shim Star. "Ah, ga enak ah gua. Udah, gua sama Seungkwan naik bus aja."

Mingyu kadang mesem-mesem gara-gara liat gaya seragam Dokyeom yang sembarangan. Bajunya dikeluarin, ga pake jas, udah kaya bad boy nya anak IPA.

"Ga papa, ayo cepet nih kita mau nawarin lo berdua." kata Seungcheol.

"Yaudah, hyung. Tapi beneran, nih, hyung-hyung nya mau nganterin kita?" Seungkwan buka suara.

"Ya iyalah, orang gua nawarin lu lagi." sahut Mingyu akrab.

BE BY MY SIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang