Rindu yang sama, orang yang sama.
Hujan itu ...
Firasat itu ...
Kenapa?
Dariku, yang sedang rindu.
Terkadang, alam mempunyai cara sendiri untuk memberi tahu sesuatu.
Tabur bintang, awan yang berarak, bisik angin yang bertiup, air yang mengalir.
Semua itu mempunyai arti.
Tapi, terkadang pula, aku yang terlalu naif untuk mengartikan semua pertanda.
Apakah aku yang terlalu rindu?
Apakah rinduku akan tiba di titik temu?
Apakah kau akan pulang?
Pertanyaan-pertanyaan itulah yang selalu mengusik malamku.
Kini, kutitipkan pesan pada semesta, semoga kamu mendengar.
Jangan pergi.
Cepat pulang.
Lekaslah kembali.
Karena aku menunggumu selalu.
Bukankah kau pernah bilang, aku adalah rumahmu untuk pulang?
Lalu, kulihat bayangmu tersenyum padaku.
Sekejap kemudian memudar dan hilang.
Lagi-lagi, semesta menyadarkanku.
Kau, tak akan pernah kembali.,
***
Halooo! Assalamu'alaikuum!
Ahirnyaa, setelah sssekian lamaabertapa, halu halu gaje, galau 2 tanjakan yang alhamdulillahnya gak masuk jurang,
Ahirnyaa hari inii Achan bisa publish cerita pertama.
Bismillah! Doain ya biar enggak mandek di tengah jalan.
Btw, ini masih suasana idul fitri kan?
Belum telat kan ya?
Taqaballahu minna wa minkum yaa, gaees.
Minal aidin wal faizin ya, mohon maaf lahir batin.
Selamat 'idul fitri 1441 H buat yang merayakan.
Kalo ada tipo, bantu koreksi ya, gaes! Krisan ditunggu.
Okee, deh.
Udah ya, gaes. Sampe ketemu di part 1.
See you
Achan❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
[Majapahit] Who Are You?
Historical FictionHidup Leucaena Leucocephala Subsp Glabrata yang dihiasi kalimat istighfar dari guru agama, wejangan bermakna guru sejarah, mendadak jungkir balik ambyar. Takdir membawanya ke tempat yang tak pernah dia bayangkan, bertemu dengan orang yang tak dia me...