Bagian Kelima

70 19 6
                                    

¤Revaline's PoV¤

Satu pekan telah berlalu. Alhamdulillah resepsi pernikahan Kak Ismi dan Ustadz Fattah berjalan dengan lancar. Kebahagiaan yang terpancar begitu nampak di antara dua belah pihak keluarga.

"Ummi, kakak mau pergi dulu ya." Pamit Kak Ismi seraya mencium tangan ummi kemudian disusul oleh Ustadz Fattah dengan hal serupa.

"Mau ke mana emangnya?" Tanya Ummi.

"Mau jalan-jalan aja hehehe" jawab Kak Ismi.

"Anak Ummi boleh aku culikkan, Mi?" Canda Ustadz Fattah sambil tertawa kecil.

Ummi membalas candaan menantunya, "Boleh, culik aja. Jangan dilepasin ya, jaga jangan sampe kabur hahaha."

"Siap. Laksanakan, Ummi"

Aku datang membawa setoples kue nastar di tangan untuk kumakan bersama Ummi.
"Uhuk-uhuk," aku pura-pura terbatuk.

"Batuk dek? Dikomikin aja'' ucap Kak Ismi.

"Laserin aja. Kalo komik nanti tambah keselek, kan dia kertas"

"Whatever...."

Aku hanya tertawa.

"Udah ya, Mi, kami pamit dulu, nanti keburu sore, assalamualaikum"

"Waalaikumussalam. Hati-hati ya, Nak"

"Iya, Ummi"

Setelah Kakakku pergi dengan suaminya, aku kembali menyantap kue nastar sembari berbincang ringan dengan Ummi.

"Mi, mereka so sweet banget ya" ucapku membuka pembicaraan.

"Iya, alhamdulillah. Kamu cemburu?" Tanya Ummi sambil tertawa.

"Ya enggaklah, Mi... aku seneeengg banget. Nanti Ummi cariinlah buat aku satu yang kayak gitu ya, Mi.. hahahahhaha"

"Serius kamu, Rev? Kamu gak mau cari sendiri? Nanti kalau gak cocok sama kamu gimana?"

"Ya kan tanya-tanya sama aku dulu, Mi, jangan langsung diterima. Kalau nanti aku ngerasa ada pas di hati aku bilang sama Ummi deh hehehe"

"Ya Allah... anak Ummi udah pengen nikah"

"Ehhhh... belom kok, Mi.. kan cuma bilang doang biar nanti gak dadakan hahaha"

"Dasar kamu ya, tuntut ilmu dulu yang bener"

"Siiiappp Ummiiii" jawabku sambil memeragakan tangan hormat.

Aku celingak-celinguk meneliti setiap ruangan mencari sosok Abi yang sedari tadi tidak terlihat di rumah. Akhirnya aku pun bertanya pada Ummi, "Abi mana, Mi? Dari tadi gak kelihatan"

"Abi ada rapat tadi katanya ba'da zuhur di Mushalla" jawab Ummi secara rinci. Aku hanya ber-oh panjang sambil mengangguk-anggukkan kepala.

"Ummi, nanti sore Reva ada pengajian di mesjid samping Jalan Anggrek, Ummi mau ikut?"

"Iya? Wahh Ummi sebenarnya pengen sih, tapi tadi malam di telepon sama Om Ghani katanya sore ini dia mau ke rumah"

"Ada Dek Naira dong, Mi?"
Ummi mengangguk mengiyakan, dan aku hanya cemberut karena tidak bisa bertemu dengan Dek Nay, hmmm... I miss her so much.
Kurindu rambut keritingnya, tawa dan tingkahnya yang menggemaskan, huhuhu.

"Tenang aja, mereka pulangnya nanti malam, jadi kamu masih bisa ketemu"

"Iya, Ummi? Yesss!! Huhuuyy"

Rafa and RevalineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang