^_^ Happy Reading ^_^
.
.
.
"Chanyeol-ah!"
Luhan melambaikan tangannya pada Chanyeol yang berjalan ke arah mereka, namun...
Chanyeol tiba-tiba terlihat menyeret lengan Hye Jong yang kebetulan berpapasan dengannya sebelum dia sampai ke tempat Luhan dan Suho menunggunya.
"Ada apa?" tanya Luhan pada Suho.
"Sepertinya terjadi sesuatu yang..."
Belum selesai Suho bicara, Luhan sudah berdiri dari duduknya dan berlari menyusul Chanyeol.
Suho juga melakukan hal yang sama. Dia menyusul Luhan dari belakang.
"Kenapa semalam ponselmu mati?!" tanya Chanyeol datar pada perempuan yang berdiri didepannya.
Mereka berada di lorong, di dekat kantin khusus pegawai rumah sakit.
"Baterainya habis. Aku..."
"Kau tak bisa mencari alasan lain?" suara Chanyeol meninggi.
"Alasan apalagi, baterainya memang habis. Semalam aku mengisinya."
"Aaaaa... Mengisinya dan tidak menyalakannya lagi setelah terisi."
Hye Jong menatap Chanyeol.
"Kau tahu kenapa setiap dokter di larang mematikan ponselnya bukan? Bahkan disaat dia melewati hari penting dalam hidupnya! Kau juga tahu kenapa setiap dokter diwajibkan memiliki rumah paling dekat dari rumah sakit tempatnya bekerja! Ini bukan main-main Chae Hye Jong! Alasan kenapa itu harus terjadi bukan main-main. Kenapa kau bisa melupakan tanggung jawabmu terhadap pasienmu padahal kau tahu dan paham, pasien itu membutuhkan perhatian lebih! Kau tidak membayangkan apa yang akan terjadi kalau semalam Seo Joon terus berkutat menelponmu padahal ponselmu mati. OTAKMU KAU TARUH DIMANA?!"
Luhan terpaku ditempatnya berdiri sekarang. Tubuhnya kaku mendengar umpatan Chanyeol yang dia rasa sudah melebihi batas.
Beberapa orang yang kebetulan lewat di koridor itu, berhenti tiba-tiba mendengar teriakan Chanyeol.
"Kau... Kau berlebihan Park Chanyeol-ssi." sahut Hye Jong. Kedua tangannya terkepal rapat.
"Berlebihan? Kau bisa mengatakan itu? Yang kau hadapi nyawa orang lain. Nyawa orang lain yang tanggung jawabnya ada padamu!"
"Aku tahu aku salah, tapi kau tak harus mengumpat seperti itu!"
Chanyeol menatap Hye Jong tajam.
"Kalau begitu, perbaiki kinerjamu, agar aku tak perlu lagi mengumpatimu seperti itu!" suara Chanyeol terdengar rendah dan dingin.
Dia berlalu dari hadapan Hye Jong tanpa peduli tatapan mata beberapa orang yang berada di sana. Tak terkecuali Luhan.
Luhan.
Dia memang teman Chanyeol, sahabat baik. Tapi kalau mendengar teriakan Chanyeol seperti tadi, dia juga sama halnya dengan yang lain. Takut.
"C-chanyeol-ah!" panggil Luhan lirih.
Chanyeol berhenti dan menoleh pada Luhan. Dia lalu menghampiri Luhan dan merangkul pundak sahabatnya itu.
"Kenapa kau disini? Ku bilang tadi tunggu di kantin." suara dan sikap Chanyeol sudah berubah.
"Aku melihatmu menyeretnya."
"Aku memang sedang marah padanya."
"T-tapi..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hospital In Love [ END ]
FanfictionBagaimana menggambarkan sosoknya? Euhm... Menyebalkan? Bagi sebagian orang atau bahkan semua orang yang bekerja di Geongbok Hospital, dia adalah sosok yang sangat menyebalkan. Kenapa? Dia suka marah, suka teriak bahkan tanpa memperdulikan tempat. Wa...