^_^ Happy Reading ^_^
.
.
.
Chanyeol ke rumah sakit keesokan harinya. Wajah tampannya, semakin terlihat tampan dengan setelan kemeja putih, sweater dan celana bahan berwarna hitam.
Di tangannya, dia menenteng kantong plastik besar berisi beberapa makanan.
Langkah pria itu diayun ke ruang intensif bedah jantung. Dia beberapa kali berpapasan dengan karyawan rumah sakit, dia juga sempat menyapa dan sedikit memberi senyum tipis.
Kreeekkk!
Semua wajah terlihat tegang ketika pintu ruang intensif terbuka dan Chanyeol berdiri di sana.
"Annyeong!" sapa Chanyeol.
"Selamat pagi gyosunim!" sahut yang lainnya.
"Ini untuk kalian. Maaf kemarin sempat membuat suasana tak nyaman. Kalian pasti ketakutan. Mianhae." Chanyeol membungkuk sebelum keluar dari ruangan itu setelah meninggalkan beberapa kotak kue dari kantong plastik yang di bawanya.
"Itu tadi Park Gyosu?"
"Euhm."
"Dia tak apa-apa? Dia... Apakah sekarang kita sedang bermimpi? Aaahh! Sakit!"
"Berarti ini bukan mimpi."
Seperti itulah tanggapan perawat yang bertugas di ruang intensif saat mendapati Chanyeol bersikap di luar kebiasaannya.
Tak hanya di ruang intensif, Chanyeol juga mengunjungi Yunho diruangannya.
Pria itu membungkuk dalam sembari meminta maaf atas tindakannya dini hari kemarin. Tak lupa, Chanyeol meletakkan satu kotak kue di meja Yunho.
"Tunggu!" Yunho berdiri dari duduknya dan menghampiri Chanyeol.
"Kau tak berniat keluar dari rumah sakit 'kan?"
"Heh!"
"Chanyeol-ah! Pertama-tama, kami minta maaf atas kejadian tempo hari. Sungguh, kami tak bermaksud lain. Kau mungkin tak nyaman tapi kami melakukan semua itu karena kami ingin menghargai semua dedikasimu selama beberapa bulan terakhir ini."
Chanyeol menatap Yunho bingung. "Mwo?"
"Jadi... Tolong jangan katakan kau ingin keluar dari sini. Euhm."
"Apa maksud anda?"
"Kau kesini dan memberikan ini, sebagai ucapan perpisahan bukan?"
"Apa aku mengatakan sesuatu? Aku kesini hanya ingin minta maaf atas kejadian tempo hari."
"Heh!" Yunho menatap Chanyeol kaget. Dia lalu berdehem kecil sebelum menegakkan punggungnya agar terlihat wibawanya.
"Jeongmal jeosonghamnida." sekali lagi Chanyeol membungkukkan badannya pada Yunho.
"Gwaenchana. Aku juga yang salah, menyetujui ide mereka." Yunho tersenyum lebar setelah itu.
"Kalau begitu aku permisi dulu. Ada kelas di kampus."
"Eoh. Pergilah! Kau pasti sudah di tunggu mahasiswamu."
"Euhm. Permisi!"
Chanyeol keluar dari ruangan Yunho. Dia berjalan menyusuri koridor, sesekali dia berpapasan dengan beberapa karyawan rumah sakit.
Seperti yang sebelumnya terjadi, setelah berpapasan dengan Chanyeol, mereka berbisik-bisik, menggunjing Chanyeol atas kejadian tempo hari.
Tapi yang namanya Chanyeol, mana peduli dia akan hal-hal semacam itu. Pria itu tetap melenggang dengan tak acuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hospital In Love [ END ]
FanfictionBagaimana menggambarkan sosoknya? Euhm... Menyebalkan? Bagi sebagian orang atau bahkan semua orang yang bekerja di Geongbok Hospital, dia adalah sosok yang sangat menyebalkan. Kenapa? Dia suka marah, suka teriak bahkan tanpa memperdulikan tempat. Wa...