VAG 1.3

5 1 0
                                    

Vivian menatap dirinya yang sedang bercermin. Wowww, ternyata kemampuannya dalam dunia tata rias tidak hilang. Sudah lama sejak terakhir kali ia mendandani dirinya sendiri, dan ternyata kemampuannya tidak menghilang sedikit pun.

Vivian masih menatapi dirinya dicermin, memuji bakatnya yang telah lama tak ia gunakan. Siapa makhluk cantik itu? Tentu sja dirinya, Vivian. Sebuah kebanggaan berhasil membuat dirinya tampak sangat cantik berkat polesan riasan ini.

Suara pintu digeser terdengar. Memutuskan acara Vivian yang sedang menatap dirinya dengan rasa bangga itu.

"Vi, kau sudah selesai?" seseorang masuk dengan segala peralatan tata rambut ditangannya. Bunga Kirania. Salah satu teman Vivian yang tak menghakiminya atas bagaimana dirinya.

"Ya, baru saja" jawab Vivian menghadap Bunga masih dengan wajah nya yang kaget dan bangga akan hasil karyanya.

"Gosh Vi, dari dulu kecantikan mu memang tak tertandingi. Kau menakjubkan"

"Ohh, terimakasih Bunga"

"Nope, saatnya mengurus rambutmu?"

"Yeah,aku serahkan padamu"

"Saatnya beraksi" ujar Bunga bersemangat. Dia disini untuk mengurus rambut pirang Vivian sehingga membuatnya tambah stunning.

Yahh walaupun ini hanya pembukaan salah satu event kampus, tapi citra putri kampus tidak boleh jelek dong, dan lagi diantara semua putri dan duta kampus, Vivian lah yang paling cantik.

"Vi, kenapa kau menyerah saat pemilihan host event ini?"

"Uhmmm, maybe aku bosan?" Tanya balik Vivian,ia tak terlalu mementingkan posisi host di event kali ini. Dia ingin istirahat sebentar.

"Yahh, kau terlalu sering menjadi host pembukaan acara, dan membuat Hana kesal mempunyai saingan seperti dirimu"

"Saingan? Hana menganggapku saingan?" ujar Vivian tak yakin. Ia tidak pernah menganggap Hana musuhnya

"Tentu saja, Vi. Kau cantik, seantero kampus tahu itu, dan Hana membenci hal itu. Mengenai host di event kali ini, Hana bahkan berlagak layaknya ratu karena ia yang terpilih dan bukan kau. Padahal semua orang tahu, jika kau memang menolak posisi itu"

"Kau mengada-ngada Bunga" terlalu berlebihan bukan? Bunga terlalu berlebihan dalam berkata-kata.

"Aku serius. Kau tidak tahu bagaimana ribetnya kami mengurusi Hana yang ingin tampil paling cantik"

"Tapi kenapa dia menyerahkannya padaku?"

"Kau tahu, Hana terus mengumpat disaat ia muntah-muntah sejak tadi siang karena kesal. Dan tentu ia menunjuk mu karena ia tahu, orang yang sepadan dengannya hanyalah kau, Vi. Setidaknya menurut pandangannya"

"By the way, Hana muntah karena apa?" Vivian memutuskan mengabaikan kata-kata Bunga. Karena its totally nonsense.

"Salah makan, dia memakan masakan tantenya kemarin dan dari semalam ia merasa tak enak badan, hingga muntah siang ini"

"Semoga ia cepat sembuh" doa Vivian tulus.

"Yahh, dan bersaing lagi dengamu. Goshh, Vi kami semua senang melihat Hana melawanmu walaupun ia tahu ia takkan bisa menang" lagi-lagi Bunga melebihkannya.

"Kau terlalu melebihkannya, Bunga"

"Aku serius"

"Apa ini sudah selesai?"

Vivian menatap rambutnya yang telah ditata oleh Bunga. Woww, ia harus bilang kalau ini bukan dirinya.

Siapa itu? Rambut yang di kepang dari sisi kiri kanannya ke tengah, dan jangan lupa sentuhan messy hair, yang membuat tetap cantik dan natural. Ditambah bunga-bunga yang diselipkan di antara kepangannya tersebut. Such as bride hairstyle.

"Woww, that's good"

"Thank you"

"Apakah tidak berlebihan?" Tanya Vivian ragu. Ia tahu ini terlalu berlebihan untuk pembukaan suatu event.

"Apakah kau bercanda? Event kali ini adalah kerjasama antar kampus, dan pembukaannya tentu melibatkan banyak rektor dari universitas lain, Vi"

"Tapi bukankah ini terlalu berlebihan?"

"Trust me, ketika kau melihat gaun yang akan kau pakai, kau akan mengerti jika ini akan perfect. Goes well on your gown and make up"

"Benarkah?"

"Trust me. Saatnya melihat gaunnya. Kau belum melihatnya?"

"Belum, tadi aku langsung make up"

"Okey" dan Bunga membuka mantel anti debu pakaian yang akan dikenakan oleh Vivian.

Sifon putih berenda dengan sleeveless long maxi dress dan off shoulder yang memperlihatkan bahu putihnya yang cantik ketika mengenakan pakaian itu.

Woww, kau tahu seperti apa penampakan seseorang jika menjadi host kali ini? Seperti putri negeri bohemian yang baru keluar dari istananya. Really like bohemian style, dimana kau akan terlihat seperti peri saat ini.

"Siapa tamu undangannya?" Tanya Vivian out of the box.

"Seriouslly kau tak tahu? Kita mengundang menteri pendidikan dan budaya dan beberapa media untuk menyorot kerja sama antar kampus ini"

"..."Vivian menatap tidak percaya pada Bunga.

"Kau baru sadar jika posisi host di event ini sangat penting?" Tanya Bunga mengejek.

"Yeah. Aku turut berduka untuk Hana"

"Kau baru merasa simpati? Hana bersikap selayaknya ratu karena melalui event ini, dia bisa debut sebagai model, kau tahu. Begitu banyak sponsor yang mendukung acara ini. Bukankah kau panitia?"

"Ya, aku panitia, tapi aku tak mendengar urutan acaranya, dan hanya melakukan tugas ku"

"Untuk itulah mengetahui konsep acara sangat penting bagi panitia"

"Yeahh, aku sadar sekarang. But, bukankah aku lebih terlihat seperti seorang pengantin?"

"Bride? Maybe you're right, kau terlihat seperti seorang pengantin dengan Arsen pasanganmu. That's would be amazing" bayangan Bunga yang sangat manis.

"Apa yang amazing?" ujar seseorang masuk begitu saja keruangan itu.

Hey aku kembali, ini hanya sekedar cerita kecil yang ingin aku tulis saat ini.

BTW, aku sedang menyiapkan cerita Baru, so stay tuned and wait for me alright

Enjoy

Salam MeNakari

Jangan VFC, VOTE FOLLOW COMMENT

😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘

VAGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang