Part 1

25 3 4
                                    

Gladis Allisya Cariington dengan gontai turun keluar kamarnya menuju ruang makan. Langkahnya terkesan malas dengan pandangan kosong dan lurus kedepan. Selalu saja begitu sepi dan tak ada kehidupan dirumah besar dan mewah miliknya.
 
  "Bi Isum, Papa sama Mamah mana? "Tanya Gladis dengan lesu
    
     "Tuan dan Nyonya sudah berangkat sejak subuh tadi. Katanya ada urusan mendadak dan mereka harus pergi untuk waktu yang cukup lama ke luar negeri,non"Jawab Bi Isum sembil memegang sapu miliknya. Bi Isum sudah bekerja hampir 20 tahun dirumah Gladis.Bi Isum telah merawat Gladis dari bayi hingga sekarang ini. Dia adalah pengganti ibu bagi Gladis. Dia memang mempunyai ibu tetapi ibunya tak perah sedikitpun menganggapnya ada. Nama ibu Gladis  adalah Andrea Cariington  istri dari Rafael Cariington  sang pengusaha yang memiliki perusahaan hingga ke mancanegera dan ibunya berprosfesi sebagai Model Majalah Internasional.Prosfesilah yang menyebabkan ibunya tak menyukai Gladis, ia menganggap bahwa jika ada Gladis maka Gladis akan menghambat karirnya. Dan alasan ayahnya selalu saja sibuk dengan pekerjaanya dan tak menghiraukan Gladis, tapi dia masih mau mengirimkan uang kebutuhan Gladis dengan jumlah yang tak sedikit.

     "Ohh,, begitu seharusnya aku tak bertanya kan aku sudah tahu jawabannya. Hmm,, apakah Bi Isum sudah makan?"tanya Gladis

    "Belum non, Bibi makannya nanti saja. Pekerjaan bibi masih banyak lagi"tolak Bi Isum dengan senyuman

     "Kenapa Bi Isum belum makan? Nanti  Bi Isum sakit bagaimana? Siapa yang akan merawat Gladis nantinya. Ayo sini makan ajak Pak Karto dan Mbok Nunung makan bersama kita juga"ajak Gladis sembari menuang nasi kepiring-piring yang ada di meja makan

    "Tak perlu non, Bibi tidak  enak hati makan satu meja dengan non"tolak Bi Isum lagi sembari menundukan kepalanya

      "Yaampun bi Sum, bibi ini seperti baru mengenal Adis saja. Tak apa, jika meja ini ramai dengan orang-orang Adis akan lebih bersemangat untuk makan"ujar Gladis dengan kekehan dibibirnya yang merah muda alami dengan lesung pipi dikedua pipinya. Manis.

      "Ya sudah, jika begitu. Bibi akan memanggil Pak Karto dan Bi Nunung dulu ya non"ucap Bi Isum pergi meninggalkan Gladis dan menuju taman belakang

      Setelah itu Gladis dan para pembantunya makan dengan damai yang ditambah dengan guyonan ringan dari Bi Nunung. Gladis merasa senang  jika makan secara ramai sperti ini, kesedihannya sedikit berkurang. Orangtua Gladis selalu saja sibuk dengan urusan mereka masing-masing tanpa memikirkan Gladis yang menurut mereka, Gladis hanya membutuhkan materi agar hidup dengan bahagia.



Maap banyak typo ya, baru belajar soalnya Mheheh😂

Jangan lupa tinggalin jejak ya. Vote dan comment sebanyak-banyaknya gratis kok gak bayar😋🍑
@Irna_aaaaaa di ig ya guys✨

Unobstructed(on going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang