Part 16

3 1 0
                                    

Seorang gadis tengah berjalan santai disebuah taman yang cukup ramai. Orang orang berlalu lalang dengan terus menerus, banyak juga yang hanya sekedar menikmati udara pagi yang sejuk. Gadis itu sedang berlari pagi dengan ditemani seekor anjing yang telah ia ikat dengan sebuah tali untuk hewan.

Gadis itu cukup lelah, dan mengusulkan untuk segera kembali kerumah dan beristirahat sejenak. Setelah itu ia kembali bermain main dengan hewan peliharaannya, di rumah sedanh tiada siapa siapa karena semua oranh yang disana tengah pergi untuk mengerjakan tugas di luar rumah.

Gadis itu bermain dengan riangnya dan tertawa begitu senang tanpa beban. Ia berlari, melemparkan beberapa bola, dan masih banyak lagi yang ia lakukan untuk mengisi kekosongan harinya dengan sang peliharaan. Walaupun itu hanya sekedar hewan tapi ia cukup terhibur akan hal itu.

Hingga sang hewan tak sengaja menggigit tangan sang majikan yang membuat kemarahan pemilik tersebut. Ia segera menyeret hewan itu ke dapur hingga hewan itu berteriak kesakitan akibat tarikannya. Ia mengambil sebilah pisau, dan menusuk tempat di tenggorokannya, membuat sang hewan berteriak kesakitan dan darah tercecar dimana mana. Tak sampai disitu ia juga memutilasi dan mengobrak abrik isi perut hewan itu dan memotongnya hingga kecil. Ia mengoyakkan usus, alat pencernaan, dan juga mata hewan itu.

Dengan hal itu ia sedikit terhibur dan tertawa begitu mengerikannya, suaranya bergema keseluruh penjuru rumah besar miliknya. Ia sudah kalut dan matanya berkabut, pikirannya sudah hampir hilang dari otaknya. Entah kemana ia juga tak tahu, tapi ia menyukai hal tersebut.

Setelah puas bermain main denga organ tubuh hewan itu, ia segera membersihkan darah dan beberapa organ yang sudah hancur dibuatnya. Ia mengelapnya masih dengan tawa mengerikannya, ia seperti orang gila sekarang tertawa tanpa sebab. Ia membuang sisa tubuh hewan itu kesebuah selokan yang ada di belakang rumah miliknya dengan dibungkus oleh plastik hitam.

Ia masih belum puas dengan hal itu ia pergi keluar dan mencari alat untuk melampiaskan segala masalah yang ada dipikirannya. Ia mobilnya ke sebuah rumah yang tampak sepi diluarnya, tapi ada suara teriakan seseorang dari sana, lantas ia mengetuk pintu dan membuat orang di dalamnya sedikit terkejut.

"Siapa kamu, ada urusan apa datang kerumah saya, Ha! "ujar seorang pria dengan bau alkohol menyeruak dari tubuhnya. Disana juga terdapat seseorang yang menangis di lantai dengan wajah yang di penuhi luka lebam. Pria paruh baya itu sudah hampir kehilangan kesadarannya karena ia telah banyak minum.

"Maaf,, aku mengganggu pesta kalian, aku hanya ingin mengaja dia keluar sebentar apakah kau tak keberatan tuan?"ujar orang itu dengan senyum manisnya.

"Bawa saya dia, aku tak memerlukan anak yang tak berguna dan tak tahu di untung ini"ujar pria itu sembari meneguk minuman alkoholnya.

"Terimakasih"

Iapun membawa pergi gadis itu, dan gadis itu tak lupa untuk berterimaksih kepadanya karena telah melepaskannya dari siksaan sang ayah.

"Tak apa, anggap saja itu balasan karna kamu selalu baik dengan banyak orang"

Gadis itu hanya tersenyum dan mengusap air matanya.

"Kita mau kemana ini?"tanya gadis itu

"Aku ingin membawamu ketempat yang membuatmu bebas dari segala kelakuan papamu"ujarnya dengan smirk devil diwajahnya.

"Yah,, aku mau. Aku terlalu lelah menerima kelakuan ayahku. Tapi dimana tempat itu?"ujar gadis itu antusias.

"Bagus kamu memang harus mau, karena kau tak akan lagi merasakan semua kesakitanmu. kamu tak perlu tahu tempatnya, tenang saja"ujarnya.

Mereka sampai disebuah rumah kosong nan gelap yang membuat gadis itu sedikit bingung dan takut.

"Ini tempatnya?"tanya sang gadis.

"Iya mari masuk, oh ya sebentar aku kedinginan. Aku akan memakai sarung tangan ini sebentar"ujarnya mengambil sepasang sarung tangan dari dalam mobil. Setelah itu mereka masuk dan disuguhi oleh kegelapan yang menyelimuti tempat itu.

"Hmm,, apa disini tak ada lampu atau alat penerang lainnya"tanya sang gadis sembari menggenggam tangan orang itu.

"Tentu saja ada, sebentar aku akan mengambilnya dulu"ujarnya dengan senyum yang sangat mengerikan, untung saja disini gelap jadi gadis itu tak melihat senyum jahat orang itu.

Orang tersebut tak mengambil lampu atau alat penerang lainnya, melainkan sebilah pisau yang ia gunakan tadi dan seutas tali. Ia mendatangi gadis itu dan membekap mulutnya dengan sebuah sapu tangan, membuat gadis itu meronta ronta. Ia mengikat tangan beserta kaki gadis itu di sebuah kursi usang, ia melepaskan bekapannya dan menangkup wajah sang gadis.

"Si,, si,,, apa kamu. Jangan menggangguku, dan dimana temanku tadi"ujar gadia itu ketakutan karena ia tak sama sekali tahu siapa orang yang sekarang dihadapannya ini karena wajahnya tertutup oleh sebuah topeng. Ia memandang sekitarnya untuk mencari temannya tadi, tapi nihil ia tak melihat siapa siapa di situ karena pencahayaan yang minim ditambah lagi matanya yang rabun.

"Temanmu ya? Hmm,, aku telah membunuhnya tadi dan sekarang giliranmu"ujar orang tersebut dengan sebilah pisau ditangannya yang dipenuhi oleh darah.

"Aku mohon jangan, apa kesalahku dan temanku itu. Kenapa kau ingi membunuh kami"ujar gadis itu ketakutan dan sesenggukan.

"Karena kita sama, dan aku membenci persamaan itu. Maka aku akan membuatmu tak sama seperti aku dan temanmu itu"

Tsuk,, sek,, tusk,,,sek,,

Orang itu menancapkan pisaunya tepat dijantung sang gadis yang membuat teriakan kesakitan gadis itu. Orang tersebut tak hanya menusukkan sekali tapi berkali kali hingga tubuhnya tak berbentuk.

Setelah memotong tubuh gadis itu, ia memberikannya pada beberapa kucing jalanan yang berada disekitar tempat itu.Tak lupa ia mengambil jantung gadis itu dan memasukkannya kesebuah kotak yang ia hiasi dengan sedemikian rupa agar menarik dan mengirimkannya pada alamat sang gadis. Iapun meninggalkan tempat itu dengan penyesalan yang sangat mendalam karena ia tak mengetahui apa yang menguasai dirinya. Sepertinya ia mempunyai kepribadian ganda, yang membuat ia tak dapat mengendalikan tubuh dan otaknya atau mungkin ia melakukan itu hanya untuk sekedar meluapkan masalahnya saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Unobstructed(on going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang