-Titania POV-
Akhirnya hari terakhir juga, 2 hari kemarin itu bener-bener melelahkan. Mulai dari perkenalan pleton dan kakak pembimbing, lalu besoknya hari ke-2 ada outbond dan hari ini hari yang terakhir. Denger-denger kabarnya sih hari ini bakal ada pembagian kelas, semoga aku sekelas sama Dellya, pintaku dalam hati.
06.45
Aku telah tiba di sekolahku, diantar Pak Maman. Dari kejauhan, aku mendengar namaku dipanggil. "Titania!!" sontak aku kaget, dan mencari dari mana asal suara itu. Ternyata, lagi-lagi kak Jo yang panggil aku.
"Eh tit, makin cantik aja lo. Mau jadi peserta terbaik nih?" ledek kak Jo.
"Peserta terbaik gimana nih maksudnya? Gua kagak paham, beneran deh." Jawab Titania pura-pura ga tau. Padahal emang itu yang ia incar, menjadi peserta terbaik. Siapa yang ga mau terkenal di sekolah elit ini. Dengan menjadi peserta terbaik, orang-orang 1 angkatan bakalan mengenaliku, ucapku dalam hati.
Aku tiba di barisan dan langsung mendekati Dellya yang sedang duduk sambil main HP. Bagiku, Dellya cukup introvert, dia tak seramah dan se-humble aku. Aku bahkan bisa bersikap gila dengan orang yang baru kukenal. Berbeda dengan Dellya, ia sangat anggun. "Hai Del, lagi ngapain?" sapa ku kepada Dellya yang membuatnya sangat kaget.
Tak lama kemudian, lonceng pun berbunyi, pertanda kegiatan hari ini akan dimulai. Di hari terakhir MOS ini, aku bergiliran diajak tur keliling sekolah, melihat ada apa saja fasilitas sekolah yang dapat kami gunakan, dan tentunya sudah pasti sangat berguna untuk kepentingan kami.
Setelah tur selesai, tak lama adzan zuhur berkumandang, dimana itu tandanya, istirahat telah tiba. Aku dan Dellya langsung menuju kantin untuk sekedar mengisi kekosongan perut. Dellya tipe anak yang jarang sarapan, ia lebih suka masakan kantin. Setiap hari kami selalu ke kantin. Entah itu benaran lapar dan ingin makan, atau hanya duduk-duduk menikmati siswa yang berkeliling mencari kursi di kantin.
Kantin cukup ramai hari itu, tidak seperti hari-hari sebelumnya. Mungkin hari ini banyak anak-anak yang kelaparan, atau juga tidak sempat sarapan seperti kami. Hari ini aku dan Dellya sama-sama ingin makan nasi karena kami sangat lapar. Kami memesan nasi ayam geprek, aku level 3 sedangkan Dellya level 1. Dellya tidak bisa makan makanan pedas, karena ia memiliki penyakit maag yang setiap waktu bisa saja kambuh kalau dia makan makanan pedas.
30 menit kemudian.
Kami sudah selesai makan dan langsung menuju ke mushola untuk sholat dzuhur. Waktu hampir mendekati pukul 1 siang. Istirahat kami hanya diberi waktu 1 jam. Kami harus menggunakan waktu istirahat ini semaksimal mungkin. Acara siang ini yaitu pengumuman pleton terbaik, peserta terbaik, pemberian surat dan kado kecil untuk kakak pembimbing masing-masing, serta ada kegiatan yang sangat kami tunggu-tunggu, yaitu pembagian kelas. Aku ingin sekelas dengan Dellya, dan aku harap dia pun ingin sekelas denganku.
"Adik-adik kembali ke barisan masing-masing. Saya hitung 1..2..3.." teriak komando dari toa.
"untung saja kita ga telat ya tit huh..huh.." ucap Dellya dengan suara ngos-ngosan.
"i-iya Del huh..huh.." jawab Titania yang juga ngos-ngosan.
"Kalau semua nya sudah berkumpul, kita lanjut ke acara terakhir di kegiatan MOS ini" jelas komando dari toa.
Akhirnya kegiatan MOSyang sangat melelahkan ini akan segera berakhir, ucap Titania dalam hati sambilbaris dengan tegap menghadap ke depan.
![](https://img.wattpad.com/cover/224808363-288-k260312.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SHS Babes 💋
Teen FictionKatanya kalau sahabatan lebih dari 7 tahun bakalan abadi, emang iya?