Acara selanjutnya yaitu pengumuman pleton terbaik. Dipilih 3 pleton, untuk pleton terbaik dan 2 pleton harapan terbaik.
"Sudah pada penasaran belum pleton mana yang akan menjadi pleton terbaik??" tanya komando untuk memancing perhatian para siswa. Dan sontak para siswa menjawab penasaran serta berharap pletonnya masing-masing menjadi yang terbaik.
Tibalah pengumuman pleton terbaik. Dipilihlah pleton 3 sebagai harapan 2 terbaik dan pleton 7 sebagai harapan 1 terbaik. Tentu saja sudah sangat dinanti-nantikan pleton mana yang menjadi pleton terbaik.
"3..2..1.. selamat kepada pleton 9. Ketua pleton 9 bisa maju ke depan untuk menerima hadiahnya" panggil dari komando.
"Titania..titania.." teriak anggota pleton 9 dengan kompaknya.
Semua orang pastinya ingin menjadi pleton terbaik, karena konon katanya jika menjadi anggota pleton terbaik akan dikenal oleh senior-senior kece. Siapa yang tidak mau? Hahaha.
Setelah pengumuman pleton terbaik, yang juga ditunggu-tunggu yaitu pengumuman peserta terbaik. Peserta terbaik dipilih 2 orang, 1 peserta putra dan 1 peserta putri. Langsung saja wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, Pak Herman mengumumkan.
"Peserta terbaik putra, selamat kepada ananda Anugrah Wijaya dari pleton 7. Silahkan maju kedepan. Kemudian selamat kepada ananda Titania Aurorae sebagai peserta terbaik putri." Ucap Pak Herman.
Hari itu aku berasa sebagai raising star, disaksikan oleh 1 angkatan. Tentu saja setelah ini banyak yang akan mengenalku. Aku tak sabar menjadi sosok famous di angkatan ini, ucap Titania dalam hati. Peserta terbaik mendapat selempang dan mahkota. Di depan barisan, Anugrah menyapaku dan mengucapkan selamat, begitupun sebaliknya.
Acara hampir saja selesai, kami semua diminta untuk memberikan surat dan kado kecil kepada masing-masing kakak pembimbing pleton sebagai ucapan terima kasih.
"Kak Jo, ini untuk kakak" ucapku sambil memberikan sepucuk surat dan kado kecilku.
"Terima kasih ya Tit, nanti setelah MOS tetep sapa aku ya kalo ketemu hehe" jawab Kak Jo.
Semua anggota pleton sudah memberikan surat dan kadonya. Aku melihat Kak Jo yang ternyata mendapatkan banyak kado, dia telah menyiapkan kardus. Dasar cowok well prepared ucapku dalam hati sambil geleng-geleng kepala.
Pukul 15.00
Semua siswa sudah kembali rapi dibarisan pleton sebelum akhirnya nanti akan berpisah dan membuat barisan baru bersama teman-teman sekelasnya. Pembagian kelas dimulai dari kelas 10 Akselerasi. Ya di sekolahku kala itu ada program akselerasi untuk anak-anak yang berminat dan mampu untuk mengikuti program tersebut. Saat disebutkan nama-nama siswa yang masuk kelas akselerasi, ternyata aku masuk kedalam kelas itu. Aku sangat terkejut. Aku merasa tidak mampu untuk masuk di dalam kelas akselerasi.
Sedangkan, bagaimana dengan Dellya?
-Dellya POV-
Wah hebat banget, ternyata Titania masuk ke kelas akselerasi. Sayang sekali kami tidak bisa sekelas, gumamku dalam hati. Aku masuk ke kelas 10 IPA 3. Setelah namaku disebutkan, aku pindah ke barisan kelas 10 IPA 3. Di depanku ada seorang anak perempuan, mengenakan jilbab. Aku mengajaknya berkenalan, ternyata namanya Zafeera. Tapi aku melihatnya sedikit aneh, ia sangat pucat. Belum sempat aku tanya apakah ia baik-baik saja, dia langsung jatuh pingsan. Barisan kelasku sontak kaget, ada teman kami yang pingsan. Kami langsung menggotongnya menuju UKS.
Sudah 1 jam juga, tapi ia belum sadar. Orang tua nya sedang dijalan menuju ke sekolah setelah tadi di beri kabar jika Zafeera pingsan. Aku tanya kepada perawat jaga di UKS, ternyata kemarin saat outbond, Zafeera juga pingsan. Perawat itu pun heran, kenapa Zafeera begitu memaksakan diri untuk tetap datang di MOS hari ke-3 ini.
Tak lama, orang tua Zafeera datang menjemputnya. Saat orang tuanya melihatku, mereka langsung mengucapkan terima kasih kepadaku karena sudah menemani Zafeera di UKS. Aku memberi tahu mereka jika sekelas dengan Zafeera di 10 IPA 3. Orang tua Zafeera memberi tahuku bahwa, Zafeera memiliki riwayat penyakit anemia. Jika dia sangat kelelahan akan jatuh pingsan. Kemudian aku dan mamanya Zafeera bertukar nomor telepon agar nanti mudah untuk saling menghubungi tentang kondisi Zafeera.
Setelah Zafeera pulang bersama orang tuanya, ternyata Titania masih di sekolah, dia baru saja menemui Pak Rasyid, kepala sekolah kami. Titania memohon untuk pindah kelas, karena dia merasa tidak kuat di kelas akselerasi nantinya. Titania diberi pilihan 2 kelas yang sama-sama kekurangan anggota kelas. Langsung saja Titania memilih kelas 10 IPA 3 karena ingin sekelas dengan Dellya.
Dellya menceritakan tentang Zafeera yang pingsan tadi. Dia memberi tahu Titania tentang penyakit Zafeera. Dan mereka berdua sama-sama berjanji untuk menemani dan menjaga Zafeera nanti saat di kelas. Mereka menyadari bahwa Zafeera cukup lemah.
"Bye Titan, aku pulangduluan ya. Aku udah dijemput abangku nih. Sampai besok ya." Pamit Dellya yangternyata sudah dijemput abangnya. Sedangkan Titania, tetap menunggu Pak Mamanyang sebentar lagi akan sampai di sekolah Titania.

KAMU SEDANG MEMBACA
SHS Babes 💋
Genç KurguKatanya kalau sahabatan lebih dari 7 tahun bakalan abadi, emang iya?