PAGI ITU

19 14 0
                                        

Pagi sekali, aku sudah bangun. Aku sangat semangat untuk menyambut hari ini. Bagiku ini adalah hari yang sangat kunantikan sejak lama. Menjadi seorang siswa berseragam putih abu-abu. Ya hari ini saatnya.

05.00

Alarm ku berbunyi sangat nyaring. Rasanya seperti membangunkan orang satu komplek. Aku langsung bangun, merapikan tempat tidurku, lalu lanjut ke kamar mandi untuk berwudhu, sholat shubuh menjadi rutinitasku di pagi hari sebelum melakukan aktivitas lainnya. Tentunya menjadi ibadah wajib ya.

Setelah sholat shubuh, aku mengecek HP ku, mungkin saja ada pesan penting. Ternyata tidak ada. Cuma ada dari Dellya yang membalas pesanku semalam, kami sudah janjian akan duduk berdua, karena Dellya tipe yang introvert ia sangat senang saat aku kabarkan pindah ke kelas nya.

05.30

Aku mandi setelah melihat jam bergerak sangat cepat. Aku tak ingin terlambat di hari pertamaku ini. Aku mandi tidak butuh waktu yang lama. Cukup 10 menit saja. Lanjut aku mengoleskan hand & body lotion ditangan dan kakiku, dan juga sebagai sun protection, aku tak ingin tangan dan kakiku berubah warna menjadi belang karena sekolah.

Sebelum keluar kamar, aku harus sudah dalam keadaan siap. Buku tulis, pena, tas, kipas portable, sudah kupersiapkan semua. Dan tak lupa jedai (jepit badai) agar rambutku selalu rapi ya.

Setelah semua siap, aku langsung turun ke ruang makan. Aku akan memulai sekolahku ini selalu dengan sarapan. Aku membaca beberapa artikel tentang pentingnya sarapan sebelum beraktivitas. Pagi itu, mama menyiapkan nasi goreng lengkap dengan telur ceplok, sosis, dan potato wedges. Aku makan secukupnya, tidak terlalu banyak karena takutnya akan membuat aku mengantuk di kelas nantinya. Dan tak lupa aku minum segelas susu.

06.30

Aku berangkat sekolah dengan diantar Pak Maman. Jalanan jakarta pagi itu sudah lumayan padat, aku berdoa semoga tidak terlambat. Di sepanjang jalan, aku mendengarkan lagu-lagu yang terputar melalui radio. Pagi itu, sedikit mendung. Tetapi, mendung bukan berarti hujan bukan?

Tak butuh waktu yang lama, aku sudah sampai di sekolah. Aku melihat banyak murid-murid baru yang berlarian, takut terlambat menurutku. Di sepanjang koridor, banyak murid-murid perempuan yang tersenyum kepadaku, dan tak jarang yang menyapaku. Mungkin mereka mengenalku karena aku menjadi peserta terbaik saat MOS ya. Ah senangnya, aku akan memiliki banyak teman. Mereka tersenyum kepadaku, dan kubalas pula denga senyuman. Dan tak jarang aku melambaikan tangan sembari menyapa mereka dengan "Hi!"

Aku sampai di kelasku, kelas 10 IPA 3. Anak-anak di kelas banyak yang bingung. Mereka belum tahu kalau aku pindah kelas. Aku sebisa mungkin bersikap ramah. Aku lihat Dellya sudah datang dan duduk di bangku persis di depan guru. Aku langsung mendekatinya dan duduk di sebelah Dellya.

Kelas pagi itu sudah mulai rame, tinggal sisa beberapa kursi lagi yang masih kosong. Di belakangku ada cewek, dan ku tau namanya Zafeera. Dellya sudah mengenal Zafeera. Kata Dellya, Zafeera ini yang kemarin pingsan. Fisik Zafeera cukup lemah, itulah kenapa Dellya menawarkan Zafeera untuk bergabung bersama kami, agar ia tak sendirian.

Menurutku, Zafeera cukup cantik, tingginya kutaksir 160cm, kulitnya kuning langsat, rambutnya se bahu , tidak panjang. Senyumnya pun sangat ramah. Zafeera masih duduk sendirian, belum ada yang mengisi bangku di sebelahnya.

Tak lama, guru pertama kami pun datang. Dari perkenalan singkat tadi, namanya Bu Maria. Belum terlalu tua, mungkin masih 30an tahun. Aku sangat suka matematika. Aku pernah mengikuti olimpiade matematika tingkat nasional saat aku SD, walaupun tidak menang, tidak menyurutkan semangatku untuk mempelajari matematika.

Bu Maria belum mengajarhari ini. Baru perkenalan dan memberi tahu silabus pembelajaran. Bu Mariasangat ramah. Semoga menyenangkan, seperti guruku waktu SMP.

SHS Babes 💋Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang