Kuro Tamago 7

279 34 36
                                    

Shikadai mendecih dengan perempat siku muncul di dahinya.Boruto benar-benar sakti bisa tau isi pikirannya dan itu artinya apa yang dia katakan adalah mutlak.Bahkan Boruto tidak punya rasa penghargaan sedikit pada tugas nya yang dibilang tidak penting.

🏬🏬🏬

Kulit telur sudah dikupas dan Sumire mulai menyuapkan sesendok nasi yang sudah basah oleh kuah sup tahu dan tak lupa potongan telur di hadapannya.

"Nah,pesawat terbangnya udah siap landing nih,tuan Boruto."

"Yeay !"

Shikadai tepuk jidat melihat Boruto kegirangan disuapi Sumire.Dia sempat bilang meski tertarik pada kuro tamago tapi dia merasa geli pada warna nya dan setelah apa yang dia ucapkan sepertinya Boruto akan menarik perkataannya itu.

"Lagi..Lagi.."

"Sabar ya."

Satu hembusan napas untuk Boruto.Jiwa jones Shikadai meronta melihat pemandangan ini.Sungguh keterlaluan Boruto dan tingkahnya yang manja layaknya anak kecil di depan Sumire.Lucunya gadis manis itu terus meladeninya dengan telaten.

"Tuan Shikadai mau makan juga ?"

Kepala Shikadai terangkat.Ada-ada saja pertanyaan itu dan rupanya Boruto merasa keberatan dengan itu.

"Shikadai udah makan,Sum.Liat aja badannya,aku yakin dia udah makan nasi satu bakul."

"Oh ya ?"

Shikadai melirik pantulan bayangannya di cermin.Lagi-lagi perempat siku muncul di dahinya.

Padahal gue kurus gini kaya orang kurang gizi.

"Gak usah ngebatin ! Kalau mau makan ayo gabung."

"Eh,nggak kok udah makan tadi di rumah."

Shikadai semakin kesal setiap Boruto tau dia ngedumel dalam hati.Baru saja selangkah pergi tapi langkahnya terhenti oleh suara Boruto.

"Yang nyuruh loe keluar siapa,Dai ? Sini napa,kipasin gue.Gerah nih !"

Shikadai menghela napas lalu kembali lagi mengambil kipas tangan di meja lalu mengipasi bayi besar berambut kuning itu layaknya seorang raja. Cih !!!

🏙🏙🏙

Shikadai dan Sumire berada di perjalanan menuju rumah Sumire.Cukup lama memang membuat Boruto puas dengan kehadiran Sumire itu saja karena dia tertidur usai terlena dengan belaian lembut tangan gadis berambut ungu itu di wajahnya.

"Tuan Boruto itu lucu ya,tuan Shikadai ?"

"Hmm..Apanya ?"

Sumire tersenyum lalu menatap ke jalanan di depannya.Suasana kota memang berbeda dengan desa,sama seperti dirinya dan Boruto yang sangat bertolak belakang.

"Dia itu orang kaya,tapi aku gak nyangka kalau masih ada orang kaya dia yang mau berteman dengan orang sepertiku.Pokoknya dia itu baik deh !"

"Ah,jangan terlalu dipikirin.Boruto itu deket sama kamu ada maunya loh !"

"Iya,aku tau.Kan udah terjadi,dia jadiin aku suplier baru di perusahaannya."

"Bukan gitu."

"Terus ?"

Shikadai tersenyum aneh dengan mata jelalatan ke kanan dan kiri lalu kembali menatap ke depan.

"Dia itu suka sama kamu,nona Sumire.Makanya si Boruto itu kaya caper gitu sama kamu."

"Eh ?! Gak mungkin.."

Sumire menatap nanar Shikadai yang masih mempertahankan senyumnya.Bukankah itu mustahil ? Putra dari orang kedua terkaya di provinsi ini bisa menyukai seorang gadis udik sepertinya.

Kuro TamagoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang