••• Happy Reading •••
Setelah menghabiskan waktu seharian ini untuk bersenang-senang mengelilingi kota Jakarta bersama Arkan, akhirnya karena mereka sudah merasa sangat lelah, mereka pun memutuskan untuk pulang ke rumah.
Kathryn dan Arkan mulai memasuki rumah ibunya yang menjadi rumah mereka juga.
"Assalamualaikum?" Kathryn mengucapkan salam ketika ia masuk ke dalam rumahnya.
"Bunda, meleka pada kemana? Kok lumahnya sepi sih?" tanya Arkan heran. Karena tadi pagi rumahnya masih ramai. Ada Diego, Lisa juga Reihan. Tapi sekarang, rumahnya itu nampak kosong.
"Bunda juga tidak tau sayang. Kak Reiii?!!" teriak Kathryn memanggil Kakaknya.
"Iya!! Kenapaaa?!! Kakak lagi di kamar, dek!" jawab Reihan sambil berteriak.
"Itu ada om Reihan, sayang!" kata Kathryn, lalu ia melangkahkan kakinya dan mengajak Arkan untuk pergi ke kamar Reihan.
"Kak, ibu mana? Tumben gak ada di rumah?" tanya Kathryn ketika ia telah sampai di kamar Reihan.
"Kamu belum tau ya? Ibu kan sekarang buka usaha catering kecil-kecilan. Jadi, dia lagi di toko sekarang," jawab Reihan dengan pandangan yang tetap fokus pada layar Handphone nya.
"Kok ibu gak pernah bilang sih?" tanya Kathryn. Reihan hanya mengedikkan kedua bahunya.
"Om? Om lagi ngapain?" tanya Arkan seraya naik ke atas tempat tidur Reihan.
"Om lagi maen game Mobile Legend, Kan. Ngapa? Kamu mau main? Gak boleh! Lagian kamu gak akan bisa maininnya," kata Reihan.
Sementara itu, Kathryn pergi keluar dari kamar Reihan dan membiarkan Arkan bersama Kakaknya.
"Om Lehan geel deh! Lagian siapa juga yang mau main itu? Kata Bunda Alkan, jangan main Hp telus kalena bisa melusak mata! Om paham??" kata Arkan menasehati Om nya itu.
Mendengar celotehan dari ponakannya itu, membuat Reihan mendengus sebal, "iya deh iya! Om berhenti mainnya nih!" ucap Reihan seraya melemparkan Handphone nya ke kasur.
Arkan yang melihat ekspresi kesal Om nya itu hanya terkekeh geli.
"Malu gue di nasehatin sama bocah! Lagian, dia anak siapa sih? Pinter banget ngomongnya!" gumam Reihan.
🌿🌿🌿
Sore ini Kathryn tengah menonton sebuah acara di televisi. Tiba-tiba saja Handphone nya berbunyi kemudian ia beranjak untuk mengangkat panggilan yang masuk ke dalam Handphone nya itu.
Tertera di layar Handphone nya sebuah nomor yang tak di kenalinya. Menandakan bahwa orang itu tidak sekontak dengannya. Karena takut itu adalah telfon dari orang penting, kemudian ia pun mengangkatnya.
"Halo?" sapa Kathryn lewat via telpon.
"Halo? Apa benar ini dengan mbak Kathryn Sanjaya?" tanya orang itu dari sebrang sana.
"I-iya benar. Maaf mbak, ini dengan siapa ya?" jawab Kathryn setelah mengetahui bahwa si penelpon tersebut seorang perempuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry [Terbit E-book]
Teen FictionCERITA LENGKAP SUDAH TERSEDIA DI GOOGLE PLAYSTORE/GOOGLE PLAYBOOK. Bagi yang mau membeli e-book cerita ini, bisa langsung cari aja judulnya di playbook ya. •••••☆••••• Kathryn Sanjaya. Seorang gadis berusia 18 tahun itu harus menerima kenyataan pah...