17: alan alan ke pasar✔️

980 134 10
                                    

⛔️ bagi yang belum cukup umur tolong nanti langsung di skip aja ceritanya ⛔️

Gomawo🙇‍♀️

Happy reading🤗

Ajeng dan Pangeran Susuhunan keluar dari keraton, sebelum keluar Ajeng membuat permintaan agar mereka keluar dengan berpakaian biasa saja, tidak perlu menggunakan pakaian ala bangsawan.

Ajaibnya Pangeran Susuhunan menurut

Tapi sebelum itu yang membuat Ajeng terkejut bukan main adalah, Pangeran Susuhunan sebelumnya menyuruh kusir kerajaan menyiapkan kereta kerbau.

Dan kerbau yang di pakai tidak hanya satu, melainkan 6 ekor.

Sudah tidak waras pikir Ajeng.

Wajah Ajeng yang terbilang sangat glowing bukan berminyak menarik perhatian orang-orang di pasar, ia ingin menghirup udara segar karenanya ia tak memakai cadar

"hahhh...aku senang sekali menghirup udara di sini." Senyum manis terpatri jelas di wajah Ajeng.

Matanya tak henti-henti melihat dagangan yang di jajahkan para penjual.

"Sri sini lihat! Aku ingin membeli tusuk sanggul ini! Sungguh indah!"

Pangeran Susuhunan nampak melirik benda yang sedang Ajeng pegang. Tusuk Sanggul yang memiliki motif aksen jawa dan juga beberapa hiasan pernak-pernik.

" Mas'e ini sangat cocok buat istrinya, karena model rambut Mbakyu ini sangat cocok dengan tusuk konde ini." Pedagang itu berusaha merayu pelanggannya.

"Aji gile!!! S3 marketing nih si ibu!" Puji Ajeng spontan

Mereka yang mendengar kata-kata Ajeng mengernyit bingung karena itu kosa-kata yang asing, tak lama ibu pedagang tadi langsung tersenyum menanggapi.

Ajeng POV
Sumpah nih mulut labas aja kek di tol, kan muka-muka mereka bingung kenapa pujianku terdengar agak aneh. Tapi bener-bener deh si ibu, pandai bener merayu pembeli supaya pada baper terus beli dagangannya.

Setelah dilihat-lihat seru juga kayaknya aku ngerjain Pangeran kulkas ini, sebuah ide muncul di otakku.

Aku mengalungkan tanganku ke tangannya, dan kusenderkan kepalaku di bahunya, "suamiku yang paling tampan dan baik hati," okey ini agak sedikit berlebihan Ajeng.

"Tusuk sanggul itu sangat menarik perhatianku, seperti bilang "Ayok bawa aku pulang bersamamu."

Pangeran dingin ku malah menaikkan salah satu alisnya, dasar tidak peka.

"Belikan untukku ya?! Aku hanya ingin satu saja, tusuk sanggul di rumah sudah sangat kuno...belikan ya!!!"

Pangeran Susuhunan menutup matanya, aku terkikik dalam hati karena puas mengerjainya. Maaf ya, aku kan mau tusuk sanggul satu aja masa ngga boleh.

"Bu, tolong bungkus semua tusuk sanggul ini."

Aku dan pedagang tadi melongo tak percaya, pedagang itu langsung membungkus tusuk sanggul itu di kain untuk kami bawa nanti.

"Berhenti merengek!" Ia meninggalkanku dengan kain besar berisi tusuk rambut setelah membayar barang-barang ini.

Dasar sultan!

Setelah selesai acara jual - beli ini aku mendekati Sri. "ini buat mu, aku memberi mu 5 buah...kau senang kan?!"

Sri hanya tersenyum menerimanya, " terimakasih Putri."

Mumpung Pangeran pergi bersama ku, aku dengan senang hati tanpa di suruh akan menghabiskan uang yang ia bawa untuk membeli barang-barang lucu di sini.

AJENG (PROSES REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang