Chapter 8

16 1 1
                                    

Taemin POV~

            Sudah beberapa hari ini Jiyeon tidak menghubungiku, dia memang kurang peduli padaku belakangan ini. Sekalipun aku mengirimkan pesan padanya, dia hanya membalas sekedarnya. Padahal biasanya, satu hari saja tidak kuhubungi pasti dia akan sangat mengkhawatirkan keadaanku. Aku bahkan sempat bilang kalau sedang tidak nafsu makan disalah satu pesanku, tapi tetap saja Junhi tidak membujukku seperti biasanya. “Apa yang terjadi padanya? Apa Minho sudah bilang padanya bahwa aku adalah kakaknya Taehee?” gumamku. Kenapa sekarang aku malah takut jika Jiyeon tahu siapa aku, kenapa aku takut dia akan marah dan meninggalkanku? Aku tidak ingin kehilangan senyum indah itu, sikap lembut dan manja itu. Aku benar-benar tidak ingin kehilangannya, apa aku jatuh cinta pada Jiyeon? Tapi mana mungkin, aku pacaran dengannya bukan karena cinta. “Kenapa aku bisa disini?” lirihku saat kusadari mobilku berhenti tepat didepan rumah Jiyeon. “Argghh aku bisa gila kalau begini terus, kenapa aku begini!” keluhku tak karuan. “Taemin-a,” panggil seseorang dari balik pintu mobilku. “Ji,, Jiyeon-a.” “ada apa?” tanyanya lagi sambil memberikan isyarat agar aku keluar dari mobil. Sedikit ragu kubuka pintu mobil dan berjalan kearahnya, “Hmm aku ingin bertemu denganmu, aku pikir kau tidak dirumah jadi aku tidak turun dari mobil.” Jawabku pelan. “Ooh begitu, kenapa tidak telpon. Lagipula tadi aku sudah bilang kan dipesanku kalau aku tidak akan kemana-mana hari ini.” Katanya sambil tersenyum. “Iya, apa kau sakit? Kenapa tidak kuliah lagi hari ini?” tanyaku memang sungguh-sungguh khawatir kali ini. Karena setiap kali aku tanya Jiyeon selalu bilang sedang dirumah dan tidak kemana-mana.
 
Jiyeon POV~

            “Iya, apa kau sakit? Kenapa tidak kuliah lagi hari ini?” tanyanya lagi saat akan masuk rumah. “Hmm iya, aku sedikit tidak enak beberapa hari ini.” Kataku datar. Tapi aneh, Taemin terlihat khawatir dan langsung menyentuh keningku saat kubilang tidak enak badan. “Kau tidak panas, tapi memang sedikit pucat. Kau kurang tidur ya belakangan ini? Atau terlalu banyak kegiatan? Kita kerumah sakit ya?” ucapnya was-was. Aku hanya bisa tersenyum melihat tingkah Taemin, jika dia hanya mempermainkanku untuk membalaskan dendam Taehee seharusnya tidak perlu sekhawatir ini. “Yaa kenapa kau malah tersenyum? Kau tidak tahu aku sangat khawatir? Malah senyum-senyum begitu?” serunya kesal. Lucu juga melihat Taemin seperti ini, belum pernah kulihat dia mengkhawatirkanku sampai seperti ini. “Kau khawatir padaku?” “Tentu, kau kan kekasihku tentu saja aku khawatir.” Kulihat ekspresi Taemin sedikit berubah mengingat kata-kata yang telah diucapkannya sendiri, mungkin dia sadar kalau kata-kata dan ekspresinya terlihat sungguhan. “Ya sudah, kita kerumah sakit. Tapi ke Seoul International Hospital ya?” pintaku. “Seo,, Seoul Hospital? Kenapa harus disana, didekat sini kan ada rumah sakit?” ucapnya terbata. “Iya, tapi aku sudah biasa berobat dengan salah satu dokter disana. Aku takut jika aku berobat dengan dokter lain, tidak akan cocok.” Seperti tebakanku, Taemin pasti menolak. Terang saja, disana Taehee sedang dirawat. Pasti dia tidak mau kami bertemu dengan salah satu anggota keluarganya disana, atau mungkin malah akan bertemu Taehee. Seminggu yang lalu aku sempat mengikuti Taemin untuk membesuk Taehee, memang miris jika kulihat keadaan Taehee. Dia begitu kurus dengan banyak selang ditubuhnya, entah apa gunanya selang-selang itu.
 
Author POV~

            Meskipun sempat menolak, namun karena Jiyeon terus memaksa akhinya Taemin setuju untuk mengantar Jiyeon berobat ke Seoul International Hospital. Tempat dimana Taehee dirawat saat ini, “Tidak mungkin dia akan mengenali Taehee.” Gumam Taemin. “Ada apa?” tanya Jiyeon saat menyadari Taemin mengucapkan sesuatu. “Hmm tidak, sudah selesai? Ayo kita berangkat.” Ajak Taemin sambil menggandeng tangan Jiyeon. Kenapa Taemin berubah jadi perhatian seperti ini, biasanya dia tidak pernah bersikap semesra ini. Apa masih ada yang direncanakannya untuk membalas dendam? Cara bicara dan ekspresinya belakangan terlihat seperti dia sungguh-sungguh mencintaiku, aktingnya benar-benar hebat batin Jiyeon.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
 
@Seoul International Hospital
 
            “Tidak ada masalah Jiyeon, kau hanya terlalu banyak pikiran belakangan ini. Perbanyaklah istirahat dan jangan terlalu memikirkan setiap masalah yang kau hadapi. Santai saja, jangan biarkan dirimu stres hanya karena hal-hal kecil.” Ucap dokter Park sesaat setelah dia selesai memeriksa keadaanku. Tentu saja, aku kan memang tidak sakit dokter. Ini hanya alasan untuk mengajak Taemin kesini, benak Jiyeon. “Baik, terimakasih dokter.” Ucap Jiyeon dan Taemin bersamaan seraya meninggalkan ruangan dokter Park.
            “Kau dengarkan, harus banyak istirahat dan tidak boleh terlalu banyak pikiran. Mengerti?” Taemin mengulangi lagi ucapan dokter pada Jiyeon, tapi Jiyeon malah tersenyum kemudian menarik tangan Taemin berbelok ke jejeran ruang perawatan. “Yaa, kau mau kemana?” tanya Taemin bingung. “Sudah, ikut saja.” jawab Jiyeon tanpa melihat kearah Taemin sedikitpun. Setelah beberapa langkah, Taemin menyadari bahwa Jiyeon sedang menariknya mendekati ruang perawatan Taehee. “Sebentar, kita akan kemana?” seru Taemin menghentikan langkahnya dan otomatis membuat langkah Jiyeon juga terhenti. “Mengunjungi seorang teman,” “Dia sedang dirawat dirumah sakit ini, sudah kebetulan kesini tidak masalah kan jika kita mengunjunginya.” Sambung Jiyeon. “Teman? Siapa?” tanya Taemin dengan jantung yang berdegub kencang. Jiyeon tidak mengenal Taehee, jadi mereka tidak mungkin berteman. Tapi teman mana yang dimaksud Jiyeon, pikirnya lagi. “Hmm nanti kau juga tahu, sudah ikut saja. Ruangannya sudah dekat,” perintah Jiyeon lagi sambil menarik tangan Taemin.
            “Annyeong Taehee-a,” ucap Junhi saat mereka berada tepat didepan pintu masuk ruang perawatan Taehee. “Taemin-a, ayo sini.” Panggil Jiyeon pada Taemin yang masih diam terpaku didepan pintu. Taemin tidak mampu melangkahkan kakinya, berjuta pertanyaan tanpa jawaban sedang melayang-layang dipikirannya saat ini. Bagaimana mungkin Jiyeon bisa mengenal Taehee? Lalu apa dia juga tahu bahwa aku kakaknya Taehee? Jiyeon ini, bagaimana bisa membuatku tidak berdaya seperti ini?

ReplayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang