~Sangat disayangkan jika semua hanya diakhiri dengan kepastian yang tidak pasti.
.
.
.
.
.Sekolah baruku ternyata telah terbuka wawasannya setelah Aku membuktikan bahwa Aku lebih cerdas dan dapat dibanggakan untuk Sekolah. Aku selalu mendapatkan juara ketika lomba antar kota atau antar provinsi dengan Aku sebagai pemimpin. Aku ditetapkan sebagai aset di sekolah baruku.
Aku bekerja keras untuk itu agar Aku tidak dikucilkan oleh teman lain. Membuktikan pada semua agar dapat mempercayai bahwa kedatangan manusia baru tidak lah selalu tentang keburukan yang akan diterima.
Aku menggantikan posisi Dia sebagai bintang di sekolah. Dia tidak marah denganku, justru sebaliknya. Dia sangat bahagia melihat Aku tidak dikucilkan lagi karena prestasi yang Aku lakukan.
Setiap pulang sekolah pun Dia tidak pernah lupa untuk membawaku ke tempat yang sangat indah dan kemudian mengantarku kembali agar tiba di rumah dengan selamat.
"Kamu ga bosen ke tempat ini terus?" Dia bertanya dengan lembut untuk menarik perhatianku yang sedang menikmati indahnya pemandangan.
"Engga, aku suka tempat ini dari awal kamu bawa aku kesini pagi-pagi buta."
"Tapi ini cuma air terjun. Apa istimewanya?"
Aku tidak memberikan jawaban tentang pertanyaan yang dilontarkannya. Dia hanya memandangku dengan raut wajah penuh tanya, berharap agar Aku dapat dengan cepat memberikan jawaban.
"Iya, ini memang air terjun."
Aku hanya menghela nafas. Kemudian terdiam, berpikir bahwa air terjun ini seperti hidupku. Mengalir dengan tenang, namun dapat menghepaskan dengan kencang ke dasar yang terdalam dibawahnya.
Mengikuti aliran, tidak takut dengan arus air yang jernih ataupun keruh. Bahkan jika tidak ingin melanjutkan arus untuk mengalir, dapat berdiam di satu tempat tanpa mengetahui keindahan yang menanti.
Beruntung sekali jika akan mendapatkan arus dengan air yang jernih untuk dialiri, tapi bagaimana jika melewati dengan air yang keruh?
Hanya dapat bersabar dan berusaha sekuat tenaga agar mampu melewati kegelapan dan mempercayai bahwa setelahnya akan ada setitik cahaya di penghujung perjalanan yang akan menerangi.
Air terjun pun mengajarkanku agar tidak berdiam hanya di satu tempat. Sebab, keindahan setelah sakitnya dihempaskan dari ketinggian akan menanti di setiap perjalanan menuju yang terbaik.
"Ga ada yang istimewa."
Tapi Aku menyadari bahwa air terjun pun akan menerima dimana dia akan bermuara dengan melewati berbagai jenis rintangan tanpa mengeluh. Seberat apapun perjalanannya, air terjun akan tetap sampai pada tujuan akhirnya dan tidak menyalahkan siapapun atas semua yang telah dilewati.
Ku tatap wajahnya yang sudah berubah menjadi raut sedih. Dia dapat merasakan apa yang kurasa selama ini tentang kerasnya kehidupanku. Namun, Dia tidak dapat berbuat apa-apa. Dia hanya berdoa untuk Aku agar selalu mendapatkan kebahagian. Semoga
.
.
.
.
.
.
.
.||°
KAMU SEDANG MEMBACA
Up and Down
РазноеCukup menikmati dan mensyukuri apa yang sudah diberi . . . . . . . . bahasa : campuran (Indonesia-Inggris) Based on true story (SLOW UPDATE)