Pertama

665 27 5
                                    

Matahari sudah menunjukkan kuasanya dengan pancaran sinar yang begitu membara. Berhasil membakar siapapun di bumi ini. Namun rasanya panas matahari itu tidak begitu berpengaruh pada seonggok(?) manusia yang tengah berbaring di atas kasur dengan selimut membungkus tubuhnya, dari ujung kaki hingga kepala.

"Bang~"

Yeon Hee membuka pintu kamar abangnya. Masih dengan setelan piyama dan rambut yang urakan, dia melangkah masuk ke dalam kamar yang di pintunya bertuliskan GO AWAY. Oh, jangan lupakan mata sayu  dan uapan yang terus saja muncul dari dalam mulutnya. Meski sudah setengah jam yang lalu terjaga, tetap saja yang namanya ngantuk, mana bisa gampang di lawan.

"Bang Yeon Hee laper, " ucapnya.

Sayang, tidak ada respon yang didapat, sepertinya Yeon Hee lupa, kalau abangnya ini, seperti beruang kutub ketika tidur. Oh, tidak tidak, lebih tepat seperti orang mati.

"Bang Sug~"

Karena tidak mendapat balasan, Yeon Hee naik langsung ke atas kasur Suga. Membuka sedikit selimut dan terpampanglah wajah Suga, abangnya yang sedang tidur dengan polosnya. Sudah jam segini, tapi tetap saja asik bermain di alam mimpi. Kadang, Yeon Hee heran, kenapa bisa ada orang yang tidak gentar ketika diganggu saat tidur.

"Bang Yun~ laper, " ucapnya dengan suara serak

Merasa sudah tidak bisa menahan laparnya lagi, Yeon Hee memutuskan untuk ikut Suga menuju mimpi lagi, ingin terus merengek membujuk abangnya, tapi apa daya energi sudah tak ada, lebih susah menahan lelah membujuk Suga, daripada menahan lapar.

Tapi baru sebentar menutup mata, tiba-tiba dia harus dikejutkan dengan Suga yang bangkit menyibak selimut, kemudian dengan tanpa melihat kearahnya memakai sendal dan berjalan menuju keluar dari kamar. Yeon Hee rasa, abangnya nglindur.

"Abang kenapa sih?"gerutunya.

Yeon Hee yang penasaran akhirnya bangkit, mencoba mengikuti langkah Suga walau dengan perut kosong dan mata yang tadi sudah hendak memejam menuju alam mimpi. Tenaganya yang hampir habis, harus berkurang lagi demi abangnya.

Dicarinya ke ruang TV, nihil. Di halaman depan, Nihil. Di bagasi, mobil juga masih ada. Ya terus abang kemanaaaa batinnya.

"Abangg, " ucapnya lirih sambil terduduk di depan pintu.

Yeon Hee yang masih berjongkok malah nangis sesenggukan  nggak jelas, seperti seseorang yang sudah ditinggalkan untuk selama-lamanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Yeon Hee yang masih berjongkok malah nangis sesenggukan  nggak jelas, seperti seseorang yang sudah ditinggalkan untuk selama-lamanya. Sangking asiknya menangis, Yeon Hee sampai tidak sadar kalau sepasang kaki tengah berjalan kearah nya.

"Kenapa nangis?" datar sang empunya suara

"Bang Yun~" ucap Yeon Hee masih tidak sadar siapa orang di depannya saat ini.

"Bang Yun ilang huaaaaaa, "lajutnya histeris.

Orang didepannya itu kini mulai jongkok, lalu menatap Yeon Hee dengan tatapan iba. Yeon Hee yang ditatap pun akhirnya berhenti menangis dan melihat siapa yang ada didepannya. Sambil masih sesenggukan, keningnya berkerut, bingung sekaligus malu.

Bang Sug || SugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang