11 :: BTM

10K 1.2K 180
                                    

Pukul 03 : 20 ...

Jisung membuka matanya , ia menatap kesamping namun tak ada minho di sana . Kasur nya kosong

Dimana minho ?

Awalnya jisung ingin mencari minho , namun saat ingat dirinya harus bekerja pagi ini untuk mengantar susu dan koran

Jisung bangkit dari ranjang , namun ..

"Ehh—"

Jisung menatap horror tangan nya yang diikat oleh tali . Apa-apaan ?!

"Fuck!" Jisung menarik kuat namun usahanya sia-sia karena tali itu terikat cukup kuat

Jisung hanya bisa diam . Memberontak malah membuat tangan nya semakin nyeri

Dirinya lupa jika minho tidak akan melepas nya . Ia sudah masuk ke dalam lingkar berbahaya dan yakin jika ia tidak akan menemukan jalan keluar setelah ini

"Ingin kabur hm ..."

Jisung menoleh ke sumber suara . Minho sedang duduk di atas sofa dengan gelas berisi anggur merah di tangan . Menatap jisung dengan tatapan yang sulit diartikan

"Perjanjian kita tidak seperti ini . Apa maksud mu dengan tali ini, kau mau menahanku—"

"Yahh .. ku kira kau sudah paham bagaimana diriku"

Minho bangkit berdiri , ia berjalan mendekati kasur dengam gelas yang masih ada di dalam genggaman nya

Jisung hanya diam menatap lelaki di depan nya . Seharusnya ia tidak menemui lelaki ini kan ?

Minho cukup berbahaya baginya .

"Kenapa menatap ku begitu . Kau takut padaku?" Gumam minho dengan suara yang sangat pelan , jisung meneguk saliva nya saat melihat kilat di dalam manik minho

Kilat itu .... Seperti yang pernah ia lihat terakhir kali saat mereka masih sekolah

Tatapan itu seperti yang ia lihat saat  mereka berada di rooftop , saat minho merusaknya pertama kali

saat minho menyatakan perasaan sukanya untuk pertama kali

SHHHHRR—

Jisung megap-megap , minho menumpahkan wine nya pada tubuh jisung hingga basah keseluruhan

"Apa kau ingat ... Aku tidak akan melepas sesuatu yang sudah jadi miliku . Ku kira kau paham sejak kita membuat janji di rooftop sekolah dulu—"

"A-aahhh!! Minhoo~" jisung mendesah saat minho meletakan vibrator di sela paha jisung .

Sial bagi jisung karena lelaki itu lupa berpakaian setelah kegiatan panas sebelumn nya

"Seperti nya .. kau melupakan janji kita ya ?— Hannie" bisik minho . Lidah nya terjulur untuk menjilat cairan wine di sekujur tubuh jisung

Minho menghisap nya penuh nafsu , pipi , rahang , leher ,dada ,perut dan sebagainya . Jisung hanya bisa mendesah lirih

Flashback

Minho menyisir surai jisung yang tertidur di dalam pelukan nya . Mereka kini berada di rooftop sekolah , dengan ditemani awan kelabu sebagai atap

Jisung terlihat lelah . Salahnya sih karena melakukannya dengan kasar padahal ini adalah pertama kali nya

Minho terdiam melihat bercak darah di paha si manis , menunjukan Sekasar itu dirinya saat menyodok jisung

tapi jisung sama sekali tak menangis

Jisung hanya mendesah walau ia tau jika tusukan nya pasti menyakitkan ..

Jisung meyakinkan dirinya yang saat itu teredam emosi

selama proses bercinta , jisung terus membisikan kalimat manis padanya

Membuat minho jatuh semakin dalam ke dalam pesona manis seorang Han jisung

"Hannie.." minho berbisik saat melihat jisung mulai membuka matanya perlahan

"H-hyung.."

Minho membantu jisung untuk duduk , ia melepas jaket nya lalu memasangkan nya pada tubuh mungil jisung

"Bersandar lah , aku bantu memakai kan celana ya"

Jisung hanya diam . Kenapa sikap minho jadi berubah ? Padahal sebelumnya lelaki berhidung bangir ini diliputi amarah yang besar

"Terima kasih hyung"

Minho mengangkat tubuh jisung ke dalam gendongan bridal namun jisung menolak

"Hannie ... Kenapa?"

Jisung hanya menggeleng kecil , kepala nya tertunduk .

"Apa .... Perasaan hyung sudah lebih baik?" Tanya si manis masih dengan kepala tertunduk

"Selama kau ada di sisiku , aku akan baik-baik saja dan ... Aku minta maaf karena hilang kendali—"

"Selama hyung senang , aku tidak masalah" cicit jisung . Namun minho merasa ada yang aneh

Bahu kecil jisung bergetar hebat . Jisung nya menangis

"Jisung .. kau menangis—" minho mengangkat wajah mungil itu agar mendongak menatap nya

Jisung benar menangis dengan pipi , mata dan bibir memerah

"H-hyung lepas—"

"Kenapa menangis ?"

Jisung memaksa kan tubuhnya bangkit , ia mendorong minho saat lelaki itu hendak menahan nya . Lalu , jisung berlari dengan langkah tertatih nya

Meninggalkan minho seorang dengan kebingungan

Flashback off

"Emphm.. ehmph—" minho melepas pagutan nya . Ia menyambar leher sang pujaan dengan sangat bernafsu

"Eungh,—ahh hyunghh sudahh..."

Jisung merasa pegal luar biasa . Minho tak memberi nya istirahat sedikit pun

"Ouhh hyunghh~~"

Minho mengangkat kaki jisung lebih tinggi , ia mendorong pinggulnya kuat saat pelepasan mulai dirasa

Menembakan cairan nya ke dalam tubuh sang pujaan

"Ahh—"

Jisung tak lagi dapat membuka suara nya .. peluh menetes di wajah , dadanya sudah basah oleh sperma dan keringat .

"Hahhh ... Hhhahh.."

"Hannie .. kau belum menjawab nya—"

"Enghh—  j-jawab apa hyung"

"Aku mencintaimu .. jawaban mu?"

Jisung masih terengah , ia menetralkan degub jantung nya lebih dulu sebelum menjawab pertanyaan minho

"Maaf .. aku tidak bisa hyung"

DEG






TBC
Kalo aku jadi jisung sih — "Maaf gabisa nolak" ehehe .G

[17] Belong To Me || MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang