4// Kembali

37 9 2
                                    


Tandain kalo ada typo ya.
Happy reading❤

Sudah menjauh berkali-kali, namun dipersatukan kembali oleh takdir.

Pagi hari ini sangat cerah, awan membentang indah di langit. Matahari setengah bersembunyi di balik awan. Namun tak memungkiri cahaya begitu terang.

Seorang pemuda tengah berjalan di koridor sembari bernyanyi.

Pagiku cerahku matahari bersinar, kugendong tas merahku di pundak.

Selamat pagi semua, ku nantikan dirimu. Di depan kelasmu menantikan kami.

Guruku tersayang, guru tercin-

"Woy!" seseorang mengagetkannya dari belakang.

"Ayam ayam," ceplosnya asal. "Ganen sialan!" umpat Aji dengan keras.

"Hahahaha, pagi-pagi dah nyanyi aja lo, tugas udah belum? Santai amat." Ganen menoyor pelan kepala Aji yang masih diiringi tawa.

"Lah emang ada? Perasaan kagak ada."

"Ada woi, sono lu kerjain dulu, bentar lagi bel."

"OKE!" jawab Aji dengan bodohnya kemudian berlari menuju kelas.

Di saat sedang tertawa, pundaknya ditepuk dari belakang. Disaat berbalik ternyata Angga lah orang itu.

"Udah bel, ngapain ketawa-ketawa di sini kayak orang tolol?" ucap Angga dengan melangkahkan kakinya. Memang di luar kelas dia terlihat cool, terlihat seorang ketos yang sangat berkharisma, nyatanya tak beda dengan teman kelasnya.

Ganen pun melangkah dan mengejar Angga yang sedang berjalan menuju kelas. Keduanya kini berjalan dengan santai padahal bel sudah berbunyi beberapa menit lalu. Pasalnya, setelah bel masuk dilaksanakan literasi seperti membaca buku.

Karena mereka masih di luar kelas dan malas untuk membaca, jadilah mereka berlama-lama saat berjalan. Gimana Indonesia mau maju kalau disuruh baca aja masih males.

Kok jadi julid gini.

Setibanya di kelas, Angga dan Ganen sudah dihadang oleh Aji di pintu. Ia lebih memilih menunggu Ganen ketimbang mengikuti literasi. Aji terlihat marah, terlihat dari kedua matanya yang melotot.

Ganen dengan santainya hanya melewati Aji yang masih mendenguskan hidung layaknya banteng yang ingin menyeruduk.

"Ganen! Berani ya lo bohongin gue!" dengan langkah cepat Aji menghampiri Ganen yang sudah duduk di kursinya.

"Apesi! Literasi sono. Bentar lagi ada petugas yang muter." Ganen mulai membaca buku-tidak, hanya membolak-balikan buku tepatnya.

Aji membalikkan badan sembari memanyunkan bibir. Kini ia pun ikut membuka buku dan memulai membaca. Keadaan yang mulanya tenang saat literasi kini kembali riuh kala petugas telah selesai keliling.

Kini mereka sedang menunggu bel jam pertama dimulai. Mulai dari gibah maupun tiduran di lantai. Masih pagi padahal, tapi udah ngantuk aja.

Tak lama Guru Kimia datang a.k.a Wali Kelas 11 IPA 2. Namun tak untuk mengajar melainkan memberi tugas kelompok. Pak Surya memang super sibuk, kerap kali ketika ingin mengajar mengadakan kuis dadakan terlebih dahulu. Kalau tidak bisa menjawab maka di keluarkan menuju perpustakaan untuk belajar mandiri.

Pak Surya sudah menentukan kelompoknya terlebih dahulu. Sekarang tinggal diskusi dan pertemuan selanjutnya dipresentasikan. Walau masih banyak yang mengeluh karena tak bisa satu kelompok dengan orang yang mereka inginkan, mereka harus tetap mengerjakan tugas itu.

ABU-ABUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang