- eye contact is way more intimate than words will ever be. -Hari pertama jadi maba, semangat!
Ayna mengepalkan tangan nya dan tersenyum ceria menatap bayangan nya lewat cermin. Tangan gadis berkulit kuning langsat itu bergerak untuk merapikan kemeja putih nya.
Dering ponsel gadis itu membuat nya menoleh dan segera mengangkat telpon tersebut,
"Halo.""Ohiya, saya keluar sekarang." Ujar Ayna lalu dengan cepat mengambil tas nya dan berjalan keluar dari kamar kost, sebelum pergi tak lupa gadis itu mengunci pintunya.
Selama perjalanan menuju kampus entah sudah berapa kali Ayna menghela napas. Ia memang bersemangat namun disatu sisi gadis itu merasa gugup, pasalnya ia akan memasuki suasana baru, yang tak ada satupun orang yang ia kenal. Ayna memang memutuskan untuk merantau, mencoba keluar dari zona nyaman yang selalu diberikan orang tua nya.
"Mba, udah sampai." Suara dari jok depan itu menyadarkan Ayna. Ia terlalu asik dengan pikiran nya hingga tak sadar motor yang ia tumpangi sudah berada di tempat tujuan nya.
Ayna turun dan mengambil sejumlah uang dari dompet nya lalu memberikan pada driver nya tak lupa ia juga mengembalikan helm yang sempat ia pakai,
"Makasih, Pak."Ayna menatap sekeliling nya dengan tatapan memuja, ini dia kampus impian nya! Kampus ini memang menjadi kampus impian Ayna sejak kelas sepuluh, dan akhirnya ia bisa menjadi salah satu mahasiswi di kampus tersebut.
Ayna melangkahkan kakinya, tangan nya terangkat untuk merapikan ikatan rambutnya lalu menarik napas panjang,
"It's gonna be a wonderful day, Na!"*****
Ayna sudah duduk di bangku yang disediakan untuk para mahasiswa baru. Masih banyak kursi yang kosong karena tepat setelah mendengar pengumuman untuk berkumpul gadis itu dengan cepat langsung menuju aula.
"Disini kosong kan?"
Ayna menoleh, ada gadis manis yang sedang berdiri di depan kursi yang tepat berada di samping kirinya,
"Kosong kok."Gadis itu langsung duduk dan merapikan tas nya, lalu menjulurkan tangan pada Ayna,
"Rahma."Ayna tersenyum dan membalas jabatan tangan gadis yang sudah Ayna ketahui bernama Rahma,
"Ayna."Rahma. Gadis sawo matang dengan rambut sebahu itu akan Ayna ingat sebagai teman pertama nya di kampus ini.
"Gue hampir aja telat, untung pas gue nyampe kampus barengan sama pengumuman tadi."
Ayna yang tadi sudah kembali menatap panggung kini menoleh lagi pada Rahma,
"Kok bisa?"Rahma mendengus kesal,
"Gue agak malas sebenarnya. Soalnya teman gue di fakultas lain, ya walaupun masih satu kampus sih, tapi masalahnya nggak ada yang gue kenal disini."Ayna menganggukan kepala mengerti,
"Sama dong. Gue bahkan nggak kenal siapapun di kampus ini."Rahma menatap Ayna dengan tatapan tertarik,
"Lo anak rantau?"Ayna mengangguk sambil menyengir.
"Wah, cool! gue-
Perkataan Rahma terpotong saat terdengar suara dari arah panggung, dua gadis cantik itu memfokuskan perhatian mereka dan melihat sudah terdapat beberapa senior dan dosen disana.
Well, it's officially started!*****
Ayna menatap sekeliling nya, mencoba mencari senior yang bisa membantu ia dan Rahma untuk segera menyelesaikan tugas yang diberikan senior pada mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enchanted
Romance-SHORT STORY- Ayna sudah banyak mendengar dan membaca tentang hal yang mereka sebut love at first sight. Tidak masuk akal pikirnya. Mana bisa seperti itu? jatuh cinta pada orang yang namanya saja tidak kamu ketahui. Namun saat sepersekian detik Ayna...