Happy Reading!
- He's cute. He's tall. He's got gorgeous eyes, and a stunning smile.
I didn't say a name, but he popped into your head, didn't he?-Sudah memasuki minggu ke tiga Ayna berkuliah di kampus impian nya. Setelah melewati beberapa hari mos dan pkkmb kini ia sudah disibukkan dengan kegiatan normal sebagai anak kampus.
Selama tiga minggu berjalan ini semua terasa menyenangkan untuk Ayna. Kini ia sudah memiliki beberapa teman kampus selain Rahma, namun Rahma masih menjadi teman terdekat nya.
"Langsung pulang, Na?" Tanya Galih, salah satu teman Ayna di kampus.
Ayna yang sedang memasukan beberapa buku ke dalam tas nya menoleh,
"Iya nih, tapi mau mampir dulu ke tempat fotocopy." Jawab Ayna."Mau gue anter?" Tawar Galih.
Ayna menggeleng sambil tersenyum,
"Nggak usah, bareng Rahma kok.""Lagian tempat fotocopy nya di depan kampus doang"
Rahma yang disebut namanya bersuara.Galih meringis,
"Oh, yaudah. Kalau gitu gue balik duluan ya."Ayna dan Rahma mengangguk bersamaan. Rahma terus mengawasi gerak-gerik Galih hingga ia keluar dari kelas mereka.
"Tu anak demen sama lo."
Ayna menatap Rahma yang tadi baru saja mengeluarkan entah pernyataan atau pertanyaan.
"Perasaan lo aja." Jawab Ayna sambil melangkah untuk keluar dari kelas diikuti Rahma yang ada di sebelah nya. Kedua gadis itu berjalan santai menyusuri koridor kampus yang ramai.
"Eh, Na besok sibuk nggak?" Tanya Rahma.
Ayna berdehem panjang, sambil berpikir,
"Free kayaknya."Rahma terlihat berseru senang,
"Yees! Kalau gitu datang yuk ke ulang tahun Talitha, dia bilang ngajak lo juga."Talitha merupakan sahabat Rahma dari SMA namun gadis keturunan Manado itu berbeda fakultas dengan mereka berdua. Ayna beberapa kali bertemu dengan nya saat bermain dengan Rahma, dan Rahma sudah mengenalkan Ayna dengan Talitha.
Ayna mengangguk cepat,
"Kayaknya seru tuh, daripada gue bosen di kost nggak ada kerjaan.""Eh tapi gue nggak bisa sampai malam, lo tahu kan jam sepuluh kost gue udah tutup." Lanjut Ayna.
"Acara nya jam tujuh kok, kita berdua nggak usah sampai malam banget lah." Jawab Rahma menenangkan Ayna.
Dua gadis itu menoleh kanan dan kiri sebelum menyebrang menuju tempat fotocopy yang sudah ada di hadapan mereka.
Ayna menghela napas lega saat melihat tak begitu banyak pelanggan di tempat fotocopy tersebut, hanya ada dua orang pria yang sedang duduk mengantri dan tiga wanita yang sedang berdiri, mungkin memproses berkas mereka.
Rahma lebih dulu mengambil langkah untuk duduk di kursi tunggu yang disediakan. Ayna yang melihat itu mengikuti Rahma dan duduk berjarak satu kursi kosong di samping dua pria yang juga sedang menunggu.
"Cewek cantik tuh di sebelah lo, Kam."
Ayna tak bermaksud menguping namun bisikan pria yang duduk tak jauh dari nya itu lumayan keras dan bisa terjangkau oleh telinga nya.
"Nengok dikit kek Kam, buang-buang kesempatan lo." lagi-lagi bisikan itu terdengar.
"Dia bisa denger lo, jangan bikin malu." Suara itu terdengar lebih dekat oleh telinga Ayna, dapat disimpulkan bahwa pria di samping nya lah yang baru saja bersuara.

KAMU SEDANG MEMBACA
Enchanted
Любовные романы-SHORT STORY- Ayna sudah banyak mendengar dan membaca tentang hal yang mereka sebut love at first sight. Tidak masuk akal pikirnya. Mana bisa seperti itu? jatuh cinta pada orang yang namanya saja tidak kamu ketahui. Namun saat sepersekian detik Ayna...